Nenek Chikako Nakamoto. (Foto: Mainichi/Chinami Takeichi)

Chikako Nakamoto (90) seorang nenek asal Jepang, telah membagikan makanan gratis kepada anak-anak selama lebih dari 40 tahun.

Nenek Nakamoto merupakan penduduk di Naka Ward, sebuah kota di Jepang bagian barat. Selama 40 tahun, ia telah menyajikan makanan buatannya sendiri secara gratis, kepada anak-anak yang kekurangan makanan dan tempat tinggal.

Mereka tidak akan melakukan hal-hal buruk dengan perut yang kenyang,” ujar Nenek Nakamoto dikutip dari situs web The Mainichi, Rabu (22/5).

Dipanggil sebagai “Bacchan” yang berarti “nenek” dalam bahasa Jepang, Nakamoto telah memuaskan perut dan hati lebih dari 300 anak yang kelaparan.

(Nenek Nakamoto membuat makanan)

 

Membagikan Makanan Gratis

Awal mula kegiatan Nenek Nakamoto, berawal dari saat dia menjadi anggota asosiasi orang tua dan guru di sekolah anaknya.

Kala itu, ada seorang siswa yang menyebabkan masalah dan ditahan ke kantor polisi. Ketika dia pergi menjemput siswa tersebut nama orang tua sang anak, Nenek Nakamoto diminta oleh polisi untuk mempertimbangkan menjadi relawan petugas percobaan untuk anak-anak tersebut.

Pada tahun 1980, tak lama setelah ia menjadi petugas, Nenek Nakamoto bertemu dengan seorang anak laki-laki kelas 8 SMP yang sedang menghirup pengencer cat (tiner).

Menyadari bahwa anak itu melakukannya untuk menahan rasa lapar, Nenek Nakamoto pun mulai menyajikan makanan di rumah, sampai akhirnya anak itu berhenti menyalahgunakan tiner dan mulai kembali ke sekolah.

Tidak sendirian, teman-teman siswa tersebut juga mulai datang ke rumah Nakamoto. Banyak dari anak-anak ini menghadapi kesulitan di rumah, bahkan tidak memiliki keterampilan hidup dasar seperti cara memegang sumpit dengan benar. Namun, ketika Nenek Nakamoto menyediakan makanan untuk mereka, para siswa berhenti membuat masalah.

Kelaparan, kesepian, dan lingkungan yang buruk. Ketiga (masalah) ini menyebabkan kenakalan. Kita harus menghentikan lingkaran setan ini di suatu tempat,” pikir Nenek Nakamoto.

Tanpa mengorek masalah keluarga mereka, Nenek Nakamoto tetap menyediakan makanan untuk anak-anak. Perlahan-lahan, mereka mulai membuka diri tentang masalah mereka.

Akhirnya, rumah Nenek Nakamoto berubah dari “ruang makan” menjadi tempat di mana anak-anak dapat bersantai dan merasa aman.

(Nenek Nakamoto berbincang dengan anak-anak)

 

Mendapat Dukungan dari Banyak Orang

Meskipun Nenek Nakamoto membayar sendiri bahan-bahan makanannya selama 10 tahun pertama, tetapi semakin lama Nenek Nakamoto mendapat dukungan dari banyak pihak.

Selain itu, lebih banyak orang mulai menjadi sukarelawan dan mengumpulkan sumbangan. Usai puluhan tahun menyediakan makanan gratis, Nenek Nakamoto akhirnya mendirikan organisasi nonprofit ‘Tabete Kataro Kai (ayo makan dan berbincang)’ pada tahun 2015 untuk mewadahi bantuan secara resmi.

Tahun berikutnya, sebuah pusat kegiatan yang disebut ‘Motomachi no Ie (Rumah Motomachi)’ didirikan di sudut perumahan kota dekat rumah Nenek Nakamoto.

Tak hanya itu, Nenek Nakamoto juga mulai membuka berbagai bentuk dukungan baru untuk anak-anak. Di antaranya seperti mengoperasikan panti asuhan untuk membantu anak-anak muda yang bermasalah, untuk mempersiapkan diri agar dapat hidup sendiri. Dengan demikian, mereka dapat bersosialisasi kembali ke masyarakat.

Nenek Nakamoto juga membuat sebuah sesi belajar yang dipimpin oleh para sukarelawan mahasiswa.

Baru-baru ini, Nenek Nakamoto menerima surat dari seorang narapidana yang mengetahui tentang kegiatannya di radio. Tahanan tersebut mengatakan, “Saya berharap bisa bertemu dengan Anda ketika saya masih kecil.”

Nenek Nakamoto juga kerap menerima undangan pernikahan dan banyak hadiah dari anak-anak yang telah ia bantu secara langsung.

(Nenek Nakamoto bersama relawan dan anak-anak yang pernah dibantu)

 

Membantu di Tengah Pandemi

Saat masa pandemi Covid-19, alih-alih berkumpul di sekitar meja makan, Nenek Nakamoto sering tak berhenti mengalirkan bantuannya.

Kala itu, Nenek Nakamoto sering menaruh kotak bekal makanan di depan rumah anak-anak untuk memastikan bahwa mereka tetap bisa makan dengan layak, meski tak bisa makan di rumah Nenek Nakamoto.

Saat memberikan makanan kepada anak-anak, Nenek Nakamoto kerap mengatakan “Selamat datang kembali,” dan “Sampai jumpa besok,” katanya sambil menyerahkan makanan kotak dengan tatapan hangat.

“Saya berniat untuk melanjutkan (kegiatan ini) sampai saya meninggal dunia agar anak-anak (yang saya bantu) tidak kehilangan tempat untuk bernaung dan ruang aman mereka,” tutup Nenek Nakamoto.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: