Buku adalah jendela dunia. Tidak hanya memperluas wawasan, buku juga bisa menjadi penghubung dengan dunia luar yang memberikan banyak manfaat bagi pembacanya.
Hari Buku Nasional 2023 yang diperingati setiap 17 Mei ini, ditetapkan berdasarkan berdirinya Perpustakaan Nasional pada 17 Mei 1980 silam.
Abdul Malik Fadjar selaku Menteri Pendidikan Nasional dalam Kabinet Goptong Royong, mencetuskan Hari Buku Nasional dengan tujuan untuk menumbuhkan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia yang pada saat itu masih sangat rendah.
Tidak hanya itu, minimnya minat baca masyarakat saat itu diperparah dengan penjualan buku yang kala itu juga tergolong rendah.
Buku dikemas dengan banyak ilmu pengetahuan, sehingga dengan rajin membaca buku Sahabat DAAI bisa mendapatkan banyak manfaat. Mengutip dari Healthline, berikut adalah beberapa manfaat membaca buku bagi kesehatan.
1. Memperkuat Kinerja Otak
Semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa membaca bisa mengubah pikiran. Melalui pindaian MRI, para peneliti telah mengonfirmasi bahwa membaca melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks di otak. Saat kemampuan membaca semakin matang, maka jaringan itu juga menjadi lebih kuat dan canggih.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Berns, G. S., dkk. (2013), menggunakan pemindaian MRI fungsional untuk mengukur efek membaca novel di otak.
Para peserta studi diharuskan untuk membaca novel “Pompeii” selama 9 hari. Saat momen ketegangan terbangun dalam cerita tersebut, terlihat semakin banyak area otak yang menyala atau aktif.
Berdasarkan hasil pindaian otak selama periode membaca dan beberapa hari setelahnya, konektivitas otak terbukti meningkat, terutama di korteks somatosensori, yakni bagian otak yang merespons sensasi fisik seperti gerakan dan rasa sakit.
2. Meningkatkan Kemampuan untuk Berempati
Sebuah penelitian yang dilakukan Kidd, D. C. (2013) menunjukkan, orang yang suka membaca fiksi sastra menngalami peningkatan kemampuan untuk memahami perasaan dan kepercayaan orang lain.
Para peneliti menyebut kemampuan ini sebagai “teori pikiran”, yakni seperangkat keterampilan penting untuk membangun, mengarahkan, dan memelihara hubungan sosial.
Meskipun satu sesi membaca fiksi sastra sepertinya tidak akan memicu perasaan ini, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pembaca fiksi dalam jangka panjang cenderung memiliki teori pikiran yang berkembang lebih baik.
3. Memperkaya Kosakata
Penelitian yang dilakukan oleh Cain, K. (2011) menemukan, siswa yang membaca buku secara teratur sejak usia muda, secara bertahap bisa mengembangkan kosakatanya.
Tentunya, memperkaya kosakata dapat memengaruhi banyak bidang kehidupan, mulai dari skor tes standar hingga penerimaan perguruan tinggi dan kesempatan kerja.
Jajak pendapat tahun 2019 yang dilakukan oleh Cengage menunjukkan, bahwa 69% pemberi kerja ingin mempekerjakan orang dengan softskill yang mumpuni, seperti kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Artinya, membaca buku merupakan cara terbaik untuk meningkatkan paparan Sahabat DAAI pada kata-kata baru dalam berbagai bidang.
4. Mengurangi Stres
Pada tahun 2009, sekelompok peneliti mengukur efek yoga, humor, dan membaca pada tingkat stres beberapa siswa yang menempuh program ilmu kesehatan di Amerika Serikat (AS).
Studi tersebut menemukan, membaca selama 30 menit efektif menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tekanan psikologis yang sama efektifnya dengan yoga dan humor.
Penulis menyimpulkan, “Kendala waktu adalah salah satu alasan yang paling sering digunakan sebagai penyumbang tingkat stres tinggi pada mahasiswa ilmu kesehatan. Namun, membaca selama 30 menit dari salah satu teknik ini dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam jadwal mereka, tanpa perlu mengganggu waktu studi mereka.”
5. Membuat Panjang Umur
Studi kesehatan yang dilakukan Bavishi, A. (2017) meneliti 3.635 peserta dewasa selama 12 tahun.
Pada akhir penelitiannya, mereka menemukan bahwa peserta yang rajin membaca buku bertahan hidup sekitar 2 tahun lebih lama, daripada mereka yang tidak membaca sama sekali, atau membaca majalah dan bentuk lainnya.
Studi tersebut juga menyimpulkan, orang yang membaca lebih dari 3 1/2 jam setiap minggunya memiliki kemungkinan 23% untuk hidup lebih lama daripada mereka yang tidak membaca sama sekali.