Mbah Guru Matematika (Foto: YouTube Mbahguru Matematika)

Melan Achmad (77) merupakan seorang pensiunan guru yang saat ini aktif mengajar matematika di media sosial TikTok. Apa motivasinya?

Belum lama ini media sosial TikTok diramaikan oleh sosok Mbah Guru yang masih semangat mengajar mata pelajaran matematika.

Setiap harinya, Melan Achmad atau yang lebih dikenal dengan Mbah Guru dengan telaten mengajar matematika untuk jenjang SD-SMA/SMK.

Pria yang tinggal di Purworejo, Jawa Tengah, ini mengajar matematika dengan acuan buku Matematika Praktis untuk SMA/SMK yang ia tulis sendiri dan telah terbit di tahun 2013 silam.

Walaupun usianya tak lagi muda, tetapi Melan mengaku masih senang dan bersemangat menyebarkan ilmu yang ia miliki kepada murid di seluruh Indonesia.

 

Latar Pendidikan

Melan yang lahir di Aceh, memutuskan untuk mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Taman Siswa, Yogyakarta dan mengambil jurusan Didaktik Kurikulum.

Kemudian, tahun 1981 Melan melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Purworejo mengambil dua program studi, yakni Matematika dan Didaktik Kurikulum.

Namun, saat itu Melan tak menyelesaikan pendidikannya karena terkendala biaya. Demi memperkaya ilmunya di bidang matematika, Melan pun belajar secara otodidak.

Setelah itu, Melan sempat menjadi guru di beberapa sekolah di Purworejo, hingga akhirnya pensiun beberapa tahun lalu.

“Mbah senang (mengajar di TikTok). Kalau capai istirahat, tapi kalau istirahat anak-anak itu pada tanya, ‘Mbah, kok, prei? Mbah, kok, libur?’” ujar Melan kepada DAAI TV, Selasa (9/1).

Meskipun perjalan pendidikannya panjang dan tak Mudah, tetapi Melan tetap berkomitmen untuk membagikan ilmunya ke banyak orang, bahkan tanpa imbalan.

“(Selama Live di TikTok) Mbah akan membagi ilmu bagi anak bangsa. Mbah akan membagi pengalaman kepada rekan-rekan guru junior. Mbah (ingin) mencerdaskan anak bangsa lewat asah otak lewat Matematika Praktis,” tutur Melan.

 

Awal Mula Terjun ke TikTok

Melan bercerita, pada rentang waktu tahun 2013 sampai 2018 dirinya membuka kursus bimbingan belajar (bimbel) di rumahnya sendiri.

Setelah berhenti mengajar, ternyata masih banyak murid Melan yang memintanya untuk kembali membuka bimbel. Ini karena, banyak murid yang merasa cocok dengan gaya mengajar Melan, sehingga nilai akademis mereka di sekolah bisa meningkat drastis.

“Alhamdulillah siswa SMK swasta di Purworejo yang mbah tangani tentang matematika, alhamdulillah itu prestasinya melonjak. Waktu sebelum Mbah pegang itu (nilai) matematika mereka 40, 60, 50. Tapi setelah Mbah mengajar di situ alhamdulillah (nilainya) melonjak drastis, ada yang 80, 90, ini satu sekolah, lho. Jadi itulah prestasi pembelajaran Mbah. Ini dicatat untuk dokumentasi, untuk kenang-kenangan,” kata Melan.

Melan mengaku, dirinya sangat bangga atas prestasi yang ditorehkan, sehingga prestasinya kerap ia catat sebagai kenang-kenangannya sendiri.

Melihat antusiasme Melan dalam mengajar, anak-anaknya pun kemudian menyarankan Melan untuk mencoba mengajar menggunakan media sosial TikTok.

Awalnya, Melan mencoba membuat video TikTok biasa yang akan ia unggah ke TikTok. Namun, lama kelamaan dirinya merasa durasi video TikTok yang ia buat terlalu panjang.

“(Anak-anak menyarakan) ‘Gimana kalau Live TikTok?’ Oke, lah, Live saya berani. Alhamdulillah sukses. (Kalau ada) salah kata-kata atau salah tulis itu, ya, kami maaf karena manusia karena, ya, usia DANA, kami minta maaf kepada para penonton,” kata Melan.

Dirinya juga sangat terbuka dengan kritik dan saran yang membangun dari para penonton agar kualitas mengajarnya di internet bisa meningkat dan menarik lebih banyak minat siswa.

 

Jadwal Mengajar di TikTok

Melan mengatakan, dirinya melakukan Live di TikTok di rumahnya setiap hari dengan dua jadwal berbeda.

Sesi pertama, untuk jenjang SD-SMP pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB. Sesi kedua, untuk jenjang SMA pada pukul 19.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

Materi pelajaran yang paling sering dibahas oleh Melan saat Live di TikTok adalah materi matematika kelas 5-6 SD, 7-9 SMP, dan 10-12 SMA.

Tidak hanya itu, Melan juga kerap memperkaya materi pelajaran dari soal-soal tes masuk perguruan tinggi dan soal-soal olimpiade.

“Untuk materi pelajarannya kami membuat program sendiri yang kaitannya dengan siap untuk ujian atau untuk kenaikan kelas. Ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan dari murid kami tamping, kami pilih, lalu kami jawab saat Live,” jelas Melan.

Adapun pertanyaan yang diajukan oleh penonton akan dikurasi dan dipilih yang pertanyaannya paling spesifik.

Berkat jasa Melan yang sigap membahas soal secara langsung, banyak anak-anak yang mengaku terbantu dan nilai matematikanya pun meningkat drastis.

“Mbah bangga juga, jadi ada manfaatnya alhamdulillah. (Pernah dapat komentar negatif) tapi ya sudahlah, Mbah cuekin saja yang penting Mbah punya niat yang ikhlas,” tambah Melan.

 

Harapan ke Depan

Melan berharap, upaya yang ia lakukan di media sosial bisa menjadi pemantik semangat bagi para generasi muda agar lebih giat lagi untuk belajar.

“Kepada anak-anak muda yang kira-kira gagal ini, gagal itu, jangan dianggap suatu kegagalan, tapi dianggap prestasi yang tertunda. Jadi kalau misalnya mau ujian terus gagal, jangan dianggap itu suatu kegagalan total, tetapi itu merupakan suatu prestasi yang tertunda. Insya Allah nanti suatu saat nanti akan berhasil. Asalkan orangnya harus cerdas, cerdas itu diasah pakai matematika, harus ada niat yang kuat kalau nggak ada niat yang kuat nggak tercapai, harus ada usaha yang hebat, lalu harus ada modal dan jangan lupa berdoa,” kata Melan.

Menurut Melan, matematika sebenarnya bukan mata pelajaran yang sulit karena lebih mudah daripada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Asalkan telaten berusaha, latihan, dan sering bertanya.

 

Tips Belajar Matematika

Terakhir, Melan membagikan beberapa tips untuk belajar matematika, yakni beristirahat yang cukup jika merasa lelah.

Kemudian, konsumsi minuman manis atau kecut agar rasa pusing yang dirasakan bisa hilang. Melan juga menyarankan agar muridnya menyetel lagu yang mereka suka saat belajar agar bisa lebih semangat.

“Ya yang namanya belajar itu jangan terlalu lama dan jangan terlalu singkat. Kalau terlalu singkat nggak dapat apa-apa, kalau terlalu lama pusing,” tutup Melan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: