Shoni Suprayogo guru dan pemilik usaha badut. (Foto: Kompas TV)

Shoni Suprayoga merupakan guru di SMAN 16 Semarang. Selain menjadi guru, Shoni juga kerap mengajari siswanya mendapatkan pendapatan sampingan untuk membayar uang sekolah.

Selain menjadi guru Bahasa Indonesia di sekolah, Shoni juga mempunyai usaha sampingan sebagai badut penghibur.

Usaha hiburan bagi anak-anak ini, telah digeluti Shoni sejak tujuh tahun lalu. Peluang ini, didapat Shoni sebelum dirinya menjadi seorang guru.

Shoni menjelaskan, saat itu dirinya pernah bekerja ikut saudaranya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, sebagai badut ulang tahun.

Kini, setelah Shoni menjadi seorang guru di Kota Semarang, ia ingin mewujudkan keinginannya untuk memiliki pekerjaan sampingan sebagai badut hiburan.

Melalui bantuan sang istri yang juga seorang guru, Shoni secara bertahap mengumpulkan aksesori badut.

Mulai dari aksesori badut karakter, alat makeup, hingga alat sulap sebagai modal untuk menghibur anak-anak di acara ulang tahun.

(Perlengkapan badut milik Pak Shoni)

 

Membuka Jalan untuk Anak Tak Mampu

Tidak hanya untuk diri sendiri, Shoni turut membuka peluang bagi murid-muridnya yang kurang mampu.

Caranya, adalah dengan mengajari mereka menjalani usaha sampingan sebagai badut hiburan. Hal ini, dilakukan Shoni agar anak muridnya bisa mandiri secara ekonomi.

Tidak sedikit murid yang meminta bantuan Shoni agar bisa mendapatkan punya penghasilan tambahan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar biaya sekolah.

Salah satunya, dilakukan oleh Muhammad Nurrizky. Murid SMAN 16 Semarang ini bahkan meminta izin untuk menjadi anggota badut hiburan milik Shoni.

“Sangat terbantu (menjadi anggota badut). Orang tua juga sudah tidak ada. Saya mencari penghasilan tambahan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Rizky dikutip dari video yang diunggah oleh DW News, Rabu (15/5).

(Pak Shoni berdandan menjadi badut)

 

Menjadi Badut Ulang Tahun

Kerja keras Shoni mulai menampakkan hasil. Shoni kini banyak menerima panggilan untuk mengisi acara hajatan, acara sekolah, ulang tahun, sampai perpisahan.

Saat ini, Shoni sudah memiliki kurang lebih 15 karyawan untuk memenuhi panggilan ke 50-60 lokasi acara.

Panggilan ini tidak hanya dari kota Semarang saja, tetapi juga luar kota seperti Kendal, Pekalongan, Grobogan, dan Solo.

Sebagai seorang guru, Shoni mengaku tidak malu memiliki pekerjaan sampingan sebagai badut penghibur. Sebaliknya, ia mengaku senang karena bisa menghibur dan mengundang tawa ceria anak-anak yang dihiburnya.

Shoni juga senang bisa membantu banyak anak muridnya agar bisa memenuhi kebutuhan mereka, serta tidak bergantung pada orang lain.

“Selain kita mengajar, kita juga harus berbagi, membantu siswa-siswa kita yang kekurangan,” tutup Shoni.

Dari pekerjaan sampingan sebagai badut penghibur ini, Shoni bisa mendapatkan penghasilan tambahan hingga puluhan juta per bulan.

(Pak Shoni bekerja sampingan sebagai badut)

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: