Ciptakan Inovasi Pendidikan, Pria Ini Buat Buku Matematika Pakai Bahasa Daerah di Papua

 

21 Februari 2025

Tabenak Withen Kolago. (Foto: instagram.com/cinta_wamena)

Aktivis Pelestari Bahasa Daerah Papua Tabenak Withen Kolago, membuat buku pelajaran matematika dalam berbagai bahasa daerah Papua. Apa tujuannya?

Withen menjelaskan, salah satu alasannya membuat buku matematika berbahasa daerah adalah untuk melestarikan bahasa tersebut.

Selain itu, Withen juga ingin anak-anak lebih memahami pelajaran karena belajar menggunakan bahasa daerahnya sendiri.

Secara terperinci, Withen menulis buku matematika dalam bahasa Hubula, bahasa Walak, serta bahasa Lani.

“Sebelum menulis, saya pernah berpikir bahwa perhitungan matematika yang ada di dunia ini hanya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris saja. Ternyata, di daerah Balim juga terdapat perhitungan matematika dalam bahasa daerah suku setempat,” ujar Withen dikutip dalam keterangannya melalui akun Instagram @cinta_wamena, Jumat (21/2).

(Tabenak Withen Kolago)

 

Sejauh ini, Withen telah memegang beberapa sertifikat hak cipta untuk beberapa bukunya. Di antaranya Kamus Bahasa Lani, Kamus Bahasa Hubula Tengah, Kamus Bahasa Hubula Atas, Matematika Bahasa Lani, Matematika Bahasa Walak, dan Matematika Bahasa Hubula.

Ke depannya, Withen berencana mendaftarkan lagi 38 buku yang telah ia buat. Withen sendiri mengaku, salah satu buku yang memiliki prospek paling baik adalah buku matematika.

Pasalnya, kata Withen, belum banyak buku matematika yang beredar menggunakan bahasa daerah.

 “Sebagai penulis, saya merasa bangga karena ke depannya, anak-anak dari tingkat PAUD hingga SMA dapat mempelajari perhitungan matematika dalam bahasa daerah. Harapan saya, Provinsi Papua Pegunungan dapat memiliki satu sistem perhitungan matematika yang seragam,” kata Withen.

Sebagai informasi, Withen juga merupakan penulis dari buku “46 Bahasa Ibu & 46 Suku Provinsi Papua Pegunungan”.

Buku ini, diterbitkan dalam upaya menjaga kelestarian bahasa ibu di Provinsi Papua Pegunungan. Pasalnya, bahasa ibu yang menjadi identitas orang Papua hingga saat ini semakin punah.

Selama 16 tahun, Withen mersembahkan hidup dan karya intelektualnya untuk menulis kamus bahasa ibu, menghidupkan kembali bahasa daerah, serta menyelamatkan warisan budaya tanah Papua.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: