Apa Itu Sinkhole? Fenomena Alam yang Telan Banyak Korban Jiwa

 

9 September 2024
Ilustrasi sinkhole. (Foto: Stepo via Getty Images)

Sinkhole (lubang runtuhan) adalah cekungan di tanah yang tidak memiliki drainase permukaan eksternal alami. Saat hujan, semua air tetap berada di dalam lubang dan biasanya mengalir ke bawah permukaan.

Belum lama ini, masyarakat Kuala Lumpur, Malaysia, dikejutkan dengan fenomena sinkhole di tengah kota, pada Jumat (23/8).

Seorang turis India bernama Vijayalaksmi, juga terekam oleh kamera CCTV tiba-tiba terperosok ke dalam lubang saat berjalan di trotoar.

Tak lama setelah itu, sinkhole muncul kembali di wilayah yang sama pada Rabu (28/8), sekitar 50 meter dari titik hilangnya turis yang hilang sebelumnya.

Kejadian serupa juga terjadi di Seoul, Korea Selatan, pada Kamis (29/8). Sinkhole sedalam 2,5 meter tersebut, menelan 1 unit mobil SUV putih dan menimbulkan 2 orang luka-luka.

 

Apa Itu Sinkhole?

Sinkhole adalah lubang di tanah yang terbentuk ketika air melarutkan batuan permukaan. Sering kali, batuan permukaan ini adalah batu kapur yang mudah terkikis oleh pergerakan air.

Sinkhole sering kali berbentuk seperti corong, dengan ujung yang terbuka lebar di permukaan dan dasar yang sempit.

Menyitat dari National Geographic, kedalaman dan luas sinkhole bisa bervariasi. Mulai dari lubang dangkal sedalam sekitar 1 meter, hingga lubang sedalam lebih dari 50 meter.

Beberapa sinkhole berbentuk seperti mangkuk atau piring dangkal, sedangkan yang lainnya punya dinding vertikal.

Air dapat mengalir melalui sinkhole ke saluran bawah tanah atau gua. Ketika lumpur atau puing-puing menyumbat salah satu gua bawah tanah, gua tersebut akan terisi air dan menjadi danau atau kolam.

(Sinkhole di Malaysia. Foto SCMP)

 

Penyebab Sinkhole

Sinkhole bisa terjadi secara alami, terutama di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan batuan di bawah permukaan tanahnya adalah batu kapur.

Umumnya sinkhole muncul karena adanya medan karst yang merupakan area di mana batuan dasar seperti batu kapur atau gipsum terlarut dengan air bawah tanah.

Minimnya kandungan asam dalam air, membuat fitur batuan tersebut menyerap karbon dioksida di udara, kemudian batuan dasar membentuk jalur atau saluran di dalam batu.

Batuan dasar yang jalurnya terbuka secara bertahap menjadi aus dan seiring berjalannya waktu retakan terjadi secara alami. Semakin terkikis, maka dapat menyebabkan tanah ambles dan sinkhole pun terbentuk.

Tidak hanya terjadi secara alami, ada pula beberapa aktivitas manusia yang berpotensi memicu atau mempercepat pembentukan sinkhole, yakni sebagai berikut.

Ekstraksi air tanah berlebihan, pengeboran dan penambangan, kebocoran infrastruktur bawah tanah, injeksi air ke dalam tanah, manajemen drainase yang buruk, konstruksi bendungan atau kolam buatan, pembebanan berlebih pada permukaan tanah, dan getaran dari lalu lintas berat atau konstruksi.

 

Mitigasi Terhadap Sinkhole

Di daerah-daerah yang memiliki banyak proyek pembangunan baru dan teridentifikasi memiliki potensi lubang runtuhan, perlu adanya mitigasi terhadap potensi sinkhole.

Salah satu mitigasnya, adalah pencegahan dengan memasang atau mengisi semua rongga sebelum pembangunan infrastruktur.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: