Apa Itu Trading Halt? Penyebab dan Dampaknya pada Pasar Modal Indonesia
19 Maret 2025

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan akibat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5%, pada Selasa (18/3).
IHSG adalah indeks pasar saham yang mengukur kinerja harga saham dari semua perusahaan yang terdaftar di BEI.
IHSG mencerminkan pergerakan harga saham secara keseluruhan di pasar modal Indonesia. Bisa dibilang, IHSG berfungsi sebagai indikator utama untuk menilai performa pasar saham di Indonesia.
Investor umumnya menggunakan IHSG sebagai acuan untuk membuat keputusan investasi. Pergerakan IHSG mencerminkan kondisi ekonomi dan kepercayaan investor di Indonesia.
Menyitat dari situs web BEI, trading halt dilakukan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Perdagangan kemudian dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Trading halt dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020, perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
Dalam aturan tersebut, trading halt dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama, penghentian perdagangan sementara waktu selama 30 menit ketika IHSG turun 5%.
Kedua, trading halt ditambah menjadi selama 30 menit saat indeks turun 10%. Ketiga, ketika penurunan mencapai level 15%, seluruh perdagangan akan dibekukan (trading suspend) hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan, usai menerima perintah ataupun persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Apa Itu Trading Halt?
Dalam dunia pasar modal, istilah trading halt sering kali muncul, terutama saat terjadi gejolak pasar yang signifikan.
Trading halt adalah kebijakan penghentian sementara perdagangan saham di bursa efek. Tujuannya, adalah untuk menjaga stabilitas pasar, melindungi investor, dan memberikan kesempatan bagi investor untuk memiliki akses yang adil dan setara.
Trading halt juga bertujuan untuk menghindari kepanikan pasar dan memastikan investor memiliki waktu untuk mencerna informasi yang berdampak signifikan terhadap harga saham.
Selama waktu penghentian, aktivitas perdagangan saham dilarang, dan investor tidak dapat membeli atau menjual aset. Setelah trading halt dicabut, perdagangan saham akan dilanjutkan.
Kebijakan ini diambil oleh bursa saham atau otoritas pengawas pasar, seperti OJK, ketika IHSG turun menyentuh batas tertentu.
Penyebab Trading Halt
Secara umum ada beberapa faktor yang menyebabkan trading halt terjadi, yakni sebagai berikut.
- Penurunan IHSG yang Signifikan: Penyebab utama trading halt, adalah penurunan IHSG yang tajam dalam satu hari perdagangan. BEI memiliki aturan yang menetapkan batasan penurunan tertentu yang memicu penghentian perdagangan.
- Kepanikan Pasar: Berita negatif yang tiba-tiba, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat memicu kepanikan di pasar. Contohnya, krisis ekonomi global, ketidakstabilan politik, atau bencana alam. Kepanikan ini menyebabkan investor menjual saham secara massal yang mengakibatkan penurunan harga drastis.
- Volatilitas Pasar yang Tinggi: Volatilitas pasar ekstrem yang membuat harga saham berfluktuasi secara tajam dalam waktu singkat, juga dapat memicu trading halt. Hal ini sering terjadi saat ada ketidakpastian yang signifikan di pasar.
- Sentimen Negatif: Sentimen negatif dari para investor, baik yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, atau sosial, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya trading halt.
- Gangguan Sistem Perdagangan: Meskipun jarang terjadi, masalah teknis pada sistem perdagangan BEI juga dapat menyebabkan trading halt. Hal ini dilakukan untuk memastikan perdagangan berjalan lancar dan adil.
Dampak Trading Halt
Ada beberapa dampak yang bisa terjadi akibat trading halt.
Dampak Positif:
- Mencegah Kepanikan Pasar: Trading halt memberikan waktu bagi investor untuk menenangkan diri dan mengevaluasi situasi pasar secara rasional. Hal ini dapat mencegah aksi jual panik yang dapat memperburuk penurunan harga saham.
- Melindungi Investor: Trading halt melindungi investor dari kerugian besar akibat fluktuasi harga yang ekstrem. Ini memberi mereka kesempatan untuk mempertimbangkan keputusan investasi mereka dengan lebih hati-hati.
- Memberikan Waktu untuk Informasi: Penghentian perdagangan memberikan waktu bagi pasar untuk mencerna informasi baru yang dapat memengaruhi harga saham. Ini memastikan bahwa semua investor memiliki akses yang sama ke informasi tersebut.
- Menjaga Stabilitas Pasar: Dengan mencegah fluktuasi harga yang ekstrem, trading halt membantu menjaga stabilitas pasar modal secara keseluruhan.
Dampak Negatif:
- Gangguan Perdagangan: Trading halt mengganggu aktivitas perdagangan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi investor yang ingin membeli atau menjual saham.
- Ketidakpastian: Penghentian perdagangan dapat menciptakan ketidakpastian di pasar yang dapat memengaruhi kepercayaan investor.
- Dampak Psikologis: Trading halt dapat memicu kekhawatiran dan ketakutan di antara investor, terutama jika terjadi secara berulang.
Website Scam Penipu Indonesia, Situs Bokep SITUS SEXS
yklcqf