Bangga! Animasi Wayang Indonesia “Desa Timun” dapat Penghargaan Internasional

9 September 2024
Aniwayang Desa Timun. (Foto: Instagram.com/desatimun)

Animasi wayang dari Indonesia, Desa Timun, mendapatkan penghargaan “Special Jury Mention Award for Short Animation” pada ajang 7th Aryan International Children’s Film Festival of Jaipur-ICFF, India.

Dalam ajang yang digelar di India pada tanggal 28-30 Agustus 2024 tersebut, film pendek Desa Timun yang bertajuk “BOLA” masuk ke dalam nominasi terpilih, bersama dengan 36 film pendek lainnya dari seluruh dunia.

Animasi anak berkonsep wayang tersebut, ditonton oleh lebih dari 45.000 anak di Jaipur, India.

Film pendek tersebut, mendapatkan penghargaan “Special Jury Mention Award for Short Animation” di ajang tersebut.

“Ini pertama kalinya saya pergi ke India dan saya sangat terkejut dengan antusiasme anak-anak yang begitu banyak. Mereka begitu terkesima dengan film Desa Timun dan sangat ingin tahu tentang animasi wayang ini,” ujar Founder Desa Timun Daud Nugraha dikutip dalam keterangannya, Senin (9/9).

Penghargaan ini, menambahkan daftar penghargaan yang pernah diraih sebelumnya. Di antaranya Nominasi Film Animasi Pendek Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2022, Kineko International Children’s Film Festival 2022 (Jepang), dan San Diego International Children’s Film Festival 2023 di San Diego Comic Con (Amerika Serikat).

(Aniwayang Desa Timun dapat penghargaan. Foto: Desa Timun)

 

Seputar Desa Timun

Desa Timun adalah tayangan anak pertama di Indonesia yang dibuat dengan seni wayang yang dihidupkan dengan animasi (aniwayang).

Desa Timun ingin kembali mempopulerkan seni wayang kulit, dengan memperkenalkannya pada anak sebagai media bercerita yang khas Indonesia.

Animasi wayang Desa Timun memang berbeda dengan kebanyakan animasi yang sudah ada.

Pasalnya, aniwayang ini memadukan teknik mendalang dengan sentuhan animasi ekspresi secara digital. Dengan demikian, wayang yang digerakkan oleh dalang tampak lebih hidup karena adanya ekspresi di masing-masing karakter.

Aniwayang ini, menceritakan kisah tiga bersaudara Cila, Cili, dan Cilo bersama Ayam, Salimi, dan Kodok yang hidup di Desa Timun.

Diciptakan oleh Daud Nugraha, seorang sutradara lulusan ITB, aniwayang ini sudah memiliki 2 season dengan 48 episode. Saat ini, Desa Timun sedang memproduksi season ke-3 yang akan tayang pada 2025.

Daud Nugraha menamakan teknik ini dengan nama aniwayang yang juga digunakan sebagai nama studio yang memproduksi serial Desa Timun.

Teknik aniwayang, terinspirasi dari seni tradisional wayang kulit yang sudah mengakar kuat di Indonesia sebagai salah satu bentuk budaya bercerita.

Visi dari Aniwayang, adalah untuk kembali mempopulerkan seni wayang kulit sebagai bentuk animasi khas Indonesia.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberhasilan aniwayang Desa Timun di India.

Menurutnya, pencapaian ini sangat berdampak positif bagi ekosistem perfilman, khususnya bagi film anak-anak.

“Ini membuktikan bahwa ekosistem perfilman dunia anak masih eksis dan mampu berprestasi, sekaligus menjadi medium pemajuan kebudayaan nasional. Oleh karena itu, kami (Kemendikbudristek) akan selalu mendukung langkah-langkah strategis ini,” tutup Mahendra.

 

(Aniwayang Desa Timun)

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: