Berbeda dengan Serangan Jantung, Kenali Gejala dan Penyebab Henti Jantung

19 Februari 2025

Ilustrasi henti jantung

Belum lama ini dikabarkan bahwa aktris Korea Selatan, Kim Sae-ron (24), meninggal dunia akibat henti jantung di kediamannya. Apa bedanya dengan serangan jantung?

Laporan mengenai Kim Sae-ron disampaikan oleh seorang kenalan yang sebelumnya telah berjanji untuk bertemu dengan Kim, tetapi Kim diketahui tidak ada kabar.

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera mengevakuasi Kim ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong. Diketahui, Kim mengalami henti jantung saat ditemukan oleh polisi.

Henti jantung (cardiac arrest) terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba dan tidak terduga. Darah berhenti mengalir ke seluruh tubuh. Orang yang selamat dari henti jantung dapat mengalami beberapa cedera.

Contohnya, cedera otak, cedera pada organ dalam, distres psikologis, seperti kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan depresi.

Henti jantung dan serangan jantung (infark miokard) adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun keduanya merupakan masalah medis serius yang mempengaruhi jantung.

 

Henti Jantung

Henti jantung adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara efektif atau berhenti berdetak sama sekali.

Henti jantung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk serangan jantung, gangguan irama jantung (aritmia), masalah pernapasan, ketidakseimbangan elektrolit, dan trauma.

Gejala henti jantung meliputi kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, tidak ada denyut nadi, dan tidak ada pernapasan.

Henti jantung adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan segera. Penanganan utama adalah resusitasi jantung paru (RJP) dan penggunaan defibrillator (alat kejut jantung) untuk mengembalikan irama jantung normal.

 

Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung terhambat, biasanya karena adanya penyumbatan pada arteri koroner (pembuluh darah yang memasok darah ke jantung).

Penyebab utama serangan jantung adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak (terdiri atas kolesterol, lemak, dan zat lain) di dinding arteri koroner. Plak ini dapat pecah dan membentuk gumpalan darah yang menyumbat aliran darah.

Gejala serangan jantung meliputi nyeri dada yang kuat dan berlangsung lama (seperti tertekan atau diremas), nyeri yang menjalar ke lengan kiri, bahu, atau rahang, sesak napas, keringat dingin, mual, dan pusing.

Serangan jantung memerlukan penanganan medis segera. Tujuannya adalah untuk memulihkan aliran darah ke otot jantung secepat mungkin.

Penanganan dapat meliputi pemberian obat-obatan, angioplasti (prosedur untuk membuka arteri yang tersumbat), atau operasi bypass jantung.

Orang yang berisiko tinggi mengalami serangan jantung adalah orang dewasa yang lebih tua dan pria.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: