Berdayakan Masyarakat Papua, Wanita Ini Buat Garam Hitam dari Pohon Nipah

15 Oktober 2024
Yuliance Yunita Bosom Ulim penggagas produk garam hitam Papua. (Foto: instagram.com/sinagipapua)

Yuliance Yunita Bosom Ulim atau Yunita Ulim (42), seorang perempuan dari Suku Moi di Sorong, Papua Barat Daya, menggagas produk garam hitam dengan memanfaatkan tanaman nipah. Seperti apa bentuknya?

Yunita memanfaatkan pelepah pohon nipah yang tumbuh di rawa-rawa, untuk menghasilkan produk garam hitam yang unik dan punya nilai ekonomis tinggi.

Berasal dari cabang-cabang tanaman nipah, garam inovatif ini tidak hanya rendah natrium, tetapi juga kaya rasa dan menjadikannya bumbu dapur yang unik di dapur.

Melalui inovasi ini, Yunita tidak hanya menjaga kelestarian ekosistem mangrove, tetapi juga memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat di sekitarnya, melalui usaha kecil bernama Sinagi Papua.

Usaha asal Papua ini, memiliki empat produk unggulan, yaitu bumbu asin nipah, keripik umbi tiga warna, kerupuk sagu, dan teh Moi Kamlowele.

(Yunita Ulim)

 

Bertekad Memberdayakan Masyarakat Papua

Menyitat dari situs web Javara, Yunita memiliki visi untuk memberdayakan masyarakat asli Papua agar dapat menyadari potensi yang ada di sekeliling mereka.

“Tuhan telah menganugerahi Tanah Papua dengan sumber daya yang melimpah. Termasuk dari segi pangan, tetapi banyak orang-orang Papua yang belum secara inovatif mengolah bahan-bahan tersebut agar nilainya semakin tinggi,” kata Yunita.

Tidak hanya itu, Yunita juga memproduksi banyak produk dengan memanfaatkan dagangan milik mama-mama Papua, seperti petatas, keladi, hingga sagu.

Dengan demikian, selain memproduksi panganan lokal, Yunita juga membantu meningkatkan ekonomi para ibu di Papua.

Yunita melalui Sinagi Papua, kini sedang membina mama Papua yang giat membuat tepung sagu dan mie sagu, dengan brand G! SQ. “Gi” berarti dusun dalam Bahasa Moi dan SQ merepresentasikan Sorong sebagai asal produk tersebut.

“Harapannya, akan lebih banyak lagi mama-mama atau anak muda Papua yang dapat dibina oleh Sinagi Papua,” terang Yunita.

(Bumbu Asin Nipah buatan Yunita Ulim)

 

Apa Itu Garam Nipah?

Garam umumnya berasal dari penyulingan air laut, tetapi berbeda dengan garam hitam dari pohon nipah yang kerap diolah oleh masyarakat Papua.

Garam hitam khas Papua ini diolah dari pelepah nipah yang biasa tumbuh di ekosistem mangrove.

Garam jenis ini memiliki rasa berasap dan aroma daun nipah kering. Tidak heran karena proses pembuatan garam hitam ini ternyata melewati tahapan yang panjang.

Berbeda dengan garam biasa, garam hitam dipercaya bisa menurunkan darah tinggi dan menekan kolesterol karena bahan bakunya berasal dari tanaman organik.

Ini karena, nipah selain kaya protein, kalium, dan magnesium, juga memiliki zat antikanker yang layak untuk dikonsumsi.

Salah satu aspek yang paling menarik dari garam nipah, adalah keberlanjutannya. Proses ekstraksi garam nipah tidak membunuh atau merusak tanaman, sehingga memungkinkan tanaman tersebut untuk melanjutkan siklus hidup alami dan berkembang biak.

Hal ini tidak hanya memastikan pasokan garam yang berkelanjutan, tetapi juga mendukung pelestarian ekosistem tanaman nipah.

Kemampuan tanaman nipah untuk mereplikasi dirinya sendiri, juga semakin menonjolkan sifat ramah lingkungan dari produk inovatif ini.

(Garam Nipah)

 

Cara Mengolah Garam Nipah

Cara pengelolahannya dari garam nipah ini cukup panjang. Awalnya, pelepah pohon nipah yang sudah tua dikuliti, dipotong, dan disebar di atas tikar untuk dijemur selama 3-4 hari.

Setelah kering, pelepah tersebut dibakar dan abunya direndam menggunakan air bersih. Selama proses perendaman, abu dibiarkan mengendap selama sehari semalam agar hasilnya maksimal.

Kemudian, air hasil dari rendaman yang sudah mulai menunjukkan rasa asin itu direbus menggunakan wadah panci hingga kering menjadi kerak dan menimbulkan zat padat garam.

Rebus air hasil endapan abunya ini sampai kering atau sampai muncul kerak garam. Jika sudah kering, garam hitam yang ada di dasar panci tinggal dikeruk dari tempat perebusan supaya garam yang dihasilkan menjadi halus.

Nantinya, gumpalan garam tersebut bisa dibungkus dengan daun nipah untuk disimpan atau dijual eceran.

 

Manfaat Garam Nipah

Garam nipah punya kandungan natrium yang rendah dan bebas dari mikroplastik, sehingga bisa menjadi pilihan bumbu masakan yang lebih sehat.

Rasa umami alaminya bisa menyempurnakan hidangan tanpa membuatnya terasa berlebihan, memberikan rasa yang seimbang dan gurih yang melengkapi berbagai macam masakan.

Hal ini menjadikan garam nipah sebagai pilihan ideal bagi orang-orang yang ingin hidup lebih sehat.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: