Canggih! INKA Uji Coba Trem Otonom Tenaga Baterai yang Dilengkapi AI
PT INKA (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi menghadirkan trem otonom bertenaga baterai yang diuji coba di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.
Proyek ini adalah bagian dari inovasi transportasi ramah lingkungan yang dikembangkan selama tiga tahun terakhir.
Adapun uji coba trem otonom bertenaga baterai ini beroperasi pulang-pergi pada rute Stasiun Purwosari-Stasiun Solo Kota, selama 6-22 November 2024.
Jalan Slamet Riyadi dipilih karena kondisi mixed traffic-nya yang sangat representatif untuk pengoperasian trem secara umum, dengan jalur kereta yang bercampur dengan jalan raya, serta persimpangan-persimpangan yang bebas digunakan oleh pengguna jalan lain.
Menyitat dari situs web ITB, trem ini dirancang agar mampu beroperasi dalam lalu lintas campuran (mixed traffic), serta diharapkan bisa menjadi solusi mobilitas publik yang aman dan berkelanjutan di masa depan.
Trem otonom ini dilengkapi dengan teknologi sensor seperti kamera, radar, LiDAR, dan GNSS, yang terhubung dengan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Teknologi ini memungkinkan trem mengenali lingkungan sekitar, bahkan dalam berbagai kondisi cuaca, serta membuat keputusan secara mandiri untuk mengendalikan trem melalui sistem drive by wire.
Melalui baterai berkapasitas 200 kWh, trem ini dapat menempuh jarak hingga 90 km dalam sekali pengisian daya, sehingga menjadikannya efisien dan ramah lingkungan.
General Manager Riset dan Pengembangan INKA Febry Pandu Wijaya menyatakan, “Trem otonom bertenaga baterai ini tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia dari sisi pengemudi serta meningkatkan keselamatan dalam pengoperasian trem.”
(Trem otonom. Foto: instagram.com/pt_inka)
Menggunakan Teknologi AI
Ketua Tim Peneliti ITB Prof. Bambang Riyanto menjelaskan, pengembangan sistem otonom untuk trem ini sarat dengan teknologi kecerdasan buatan yang mengutamakan efisiensi dan keamanan.
Sistem ini memungkinkan trem untuk beroperasi baik, dengan maupun tanpa masinis di lingkungan lalu lintas campuran.
Trem ini juga dilengkapi fitur object detection, collision avoidance assist, driver attention warning, dan speed limit assist pada mode pengemudian dengan masinis untuk meningkatkan keamanan.
Trem ini juga dilengkapi dengan fitur traffic sign recognition, adaptive cruise control, dan autonomous emergency braking system pada mode otonom yang mampu mencegah potensi tabrakan.
“Kami berharap, hasil riset ini menjadi tonggak baru bagi transportasi publik cerdas berbasis energi terbarukan di Indonesia yang dapat diterapkan di berbagai kota besar,” ujar Bambang dalam keterangannya, dikutip Kamis (14/11).
(Trem otonom. Foto: instagram.com/pt_inka)
Dikembangkan Sejak 2021
INKA dan ITB mulai mengembangkan teknologi ini sejak tahun 2021. Pada tahun pertama, trem diuji coba di lingkungan pabrik INKA dengan kondisi yang dikendalikan.
Fitur yang diuji, meliputi peringatan potensi tabrakan, kelebihan kecepatan, dan deteksi kondisi masinis yang lelah atau mengantuk.
Pada tahun kedua, trem diuji terbatas di jalur kereta depan INKA yang memiliki interaksi dengan lalu lintas umum. Uji coba difokuskan pada pengenalan rambu perkeretaapian, akselerasi dan deselerasi otomatis, serta pengereman darurat.
Melalui dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), trem otonom ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan teknologi transportasi maju di Indonesia.
Kolaborasi ini membawa visi besar untuk menghadirkan transportasi berbasis energi terbarukan yang cerdas, aman, dan ramah lingkungan di Indonesia.
PT INKA dan ITB berharap, hasil uji coba ini dapat membawa Indonesia selangkah lebih dekat menuju kota-kota pintar yang lebih hijau dan modern di masa depan.