Canggih! Pria Ini Buat ‘Mobil Imajinasi’ dari Sampah dan Besi Tua Bertenaga Matahari
20 Maret 2025

Emmanuel Alieu Mansaray (28) seorang pria dari Freetown, Sierra Leone, membuat mobil bermodalkan sampah dan besi tua dengan memanfaatkan tenaga matahari.
Pada 2021 lalu, Sierra Leone menduduki peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi udara di dunia.
Menyitat dari situs web Interesting Engineering, demi memecahkan masalah ini Mansaray mencoba membuat terobosan berupa mobil berenergi bersih.
Mansaray yang saat itu berusia 24 tahun dan masih mengejar gelar Sarjana Geologi di Fourah Bay College, Universitas Sierra Leone, menciptakan ‘Imagination Solar Car‘ dengan memanfaatkan sampah dan besi tua yang ditenagai oleh matahari.
Mobil ini, dibuat untuk mengurangi risiko tertular penyakit tidak menular dan penyakit pernapasan, seperti kanker paru-paru, asma, dan sebagainya yang disebabkan oleh asap kendaraan.
Mansaray membutuhkan waktu tiga tahun untuk membuat mobil tersebut yang dimulai sebagai kendaraan roda tiga bertenaga surya buatan lokal pertama di Sierra Leone.
Setelah bereksperimen dengan elektronik lebih lama lagi, akhirnya Mansaray bisa benar-benar bebas dari energi kotor.
“Saya biasanya pergi ke tempat sampah dan mengumpulkan barang-barang bekas. Saya membawanya pulang, memodifikasinya, membersihkannya, dan mengubahnya seperti yang saya inginkan. Saya juga terbiasa mengumpulkan baterai dari tempat sampah dan mengubahnya menjadi tenaga listrik. Saya membuat generator dan pada malam hari dan menggunakannya untuk belajar,” ujar Mansaray dikutip Rabu (19/3).
Memanfaatkan Energi Matahari
Mobil ini dilengkapi dengan panel surya di bagian atasnya yang berfungsi sebagai atap, sekaligus memanfaatkan sel fotovoltaik untuk mengubah sinar matahari menjadi energi untuk menyalakan mesin. Dengan demikian, mobil ini tidak menghasilkan emisi yang berbahaya atau beracun.
Bodi mobilnya terbuat dari bambu dan dicat sesuai dengan warna bendera Sierra Leone, yakni biru, hijau, dan putih. Mobil ini juga dilengkapi dengan mesin buatan sendiri, dengan tiga roda gigi yang terpasang di bagian belakang dan depan.
Ada dua pintu dan dua kaca spion di sisi kiri dan kanan mobil yang mempercantik tampilan mobil bebas polusi ini.
Desain Mansaray menunjukkan bagaimana sebuah mobil dapat memanfaatkan lebih banyak bahan yang berkelanjutan.
Mansaray menghabiskan biaya USD 500 (sekitar Rp8,2 juta) untuk menyelesaikan kendaraan yang dapat menempuh kecepatan 15 km per jam ini.
(Imagination car. Foto: The African Dreams)
Bisa Membantu Disabilitas
Mobil Mansaray tidak hanya ramah lingkungam, tetapi juga bisa membantu mobilitas para penyandang disabilitas.
“Beberapa penyandang disabilitas memiliki mobil yang tidak dapat mereka kendarai, kecuali mereka membayar orang lain untuk mengemudikannya karena kaki mereka tidak dapat menjangkau kopling, rem, dan pedal gas. Namun, hal ini tidak berlaku untuk ‘Mobil Imajinasi’ saya karena semua fitur dipasang di kemudi, termasuk kopling, rem, pedal gas, dan semua fitur lain yang diperlukan. Dengan semua ini, setiap penyandang disabilitas dapat mengemudi tanpa perlu khawatir,” jelasnya.
Mansaray mengatakan, ia ingin menghasilkan lebih banyak lagi penemuan-penemuan luar biasa yang dapat memecahkan masalah-masalah mendesak yang mempengaruhi lingkungan dan negaranya. Namun, tantangannya adalah kurangnya dana, bahan baku, sponsor, dan bimbingan.
“Terkadang saya bertemu orang untuk meminta bantuan dan mereka tidak memberikannya. Beberapa orang bahkan tidak memotivasi saya, malah mencoba membunuh mimpi saya dengan energi negatif,” katanya.
Hobi Memecahkan Masalah Sejak Kecil
Mansaray menjelaskan, sejak kecil ia terbiasa memecahkan masalah menggunakan solusi kreatif sejak kecil.
“Saya mulai menemukan solusi kreatif sejak masih kecil. Saya menciptakan teknologi yang luar biasa untuk memecahkan masalah listrik di rumah kami pada malam hari. Kami menggunakan energi ini untuk belajar dan mengisi daya ponsel kami,” ungkap Mansaray.
Sejauh ini, berbagai inovasinya diterima dengan sangat baik oleh banyak orang. Pasalnya, Mansaray bisa membuat terobosan menarik tanpa modal.
Sejak saat itu, ia dinominasikan untuk Africa Genius Awards 2022 dan Social Good Summit 2020’s Innovation vs Impact Award.
Ke depannya, Mansaray bertekad untuk mengibarkan bendera negaranya lebih tinggi di atas negara lainnya.
“Tujuan dan impian saya adalah bekerja untuk negara saya, memiliki karier yang sukses, dan membantu mengembangkan negara saya, Sierra Leone,” tutup Mansaray.
Thanks , I’ve just been searching for info about this topic for ages and
yours is the best I’ve came upon so far. However, what concerning the conclusion? Are you positive concerning the
supply?