Dedikasi Tanpa Batas, Dokter Ini 30 Tahun Rawat Pasien Gratis dan Tolak Terima Gaji
7 Maret 2025

dr. Tapan Kumar Lahiri (84) adalah seorang ahli bedah dari Uttar Pradesh, India. Selama lebih dari 30 tahun, dr. Tapan Kumar Lahiri telah merawat pasien secara gratis.
Dedikasi dr. Lahiri terhadap profesinya dan pelayanannya yang tanpa pamrih kepada sesama manusia, tak terelakkan.
Menyitat dari situs web Voice for Men India, dr. Lahiri lahir di Kolkata, India. Ia belajar kedokteran di Amerika Serikat (AS) hingga tahun 1970-an dan ditempatkan sebagai dosen di Universitas Hindu Banaras dengan bayaran Rs250 (sekitar Rp47 ribu) per bulan.
Setelah lama bekerja, dr. Lahiri berhenti menerima gajinya sejak tahun 1997 dan mulai menyumbangkannya kepada para pasien yang membutuhkan.
Padahal, saat itu ia mendapatkan penghasilan sebesar Rs84.000 (Rp15,7 juta), belum termasuk tunjangan-tunjangan lainnya.
Tak hanya itu, dr. Lahiri bahkan memilih untuk tidak menikah demi melayani orang-orang yang membutuhkan. Tentunya, ini adalah sesuatu yang benar-benar menyentuh hati semua orang.
Setelah pensiun pada tahun 2003, dr. Lahiri bahkan menyumbangkan uang pensiun yang ia terima selama kariernya kepada universitas untuk melayani pasien yang membutuhkan. Meskipun sudah pensiun, tetapi ia juga tetap merawat banyak pasien secara gratis.
(Sumber: youtube.com/@drslakhotia)
Memilih untuk Tidak Menikah
Sebagai seorang ahli bedah kardiotoraks yang terkenal, dr. Lahiri mendedikasikan hidupnya untuk tidak menikah demi mengobati mereka yang membutuhkan.
Saat ini, dr. Lahiri lebih memilih untuk hidup dengan sebagian kecil dari uang pensiunnya dan membantu pasien yang membutuhkan.
Setiap pagi, ia berjalan kaki ke Universitas Hindu Banaras dengan membawa tas dan payung hitam, mempertahankan rutinitasnya yang tepat waktu bahkan di usianya yang tak lagi muda.
Bagi masyarakat miskin di Vanarasi, dr. Lahiri adalah mercusuar harapan karena telah menawarkan pengobatan gratis bagi mereka yang tidak mampu.
Kehidupan dr. Lahiri menantang kita untuk memikirkan kembali nilai-nilai kita, mendorong kita untuk membawa harapan dan penyembuhan di dunia.
(Sumber: utsavchaurasia.wordpress.com)
Menolak Tawaran Besar
Tidak hanya di India, dr. Lahiri banyak mendapat tawaran dari beberapa rumah sakit besar di Amerika, bahkan setelah ia pensiun. Namun, dr. Lahiri tetap lebih memilih melayani mereka yang membutuhkan.
Setelah bertahun-tahun secara resmi pensiun, dr. Lahiri masih pergi ke kampus secara teratur pada pukul 6 pagi dengan berjalan kaki, lalu kembali setelah 3 jam bertugas.
Ia dikenal sebagai orang yang sangat tepat waktu. Padahal, ia mengurus diri dan rumahnya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Bisa dibilang, pengaturan waktunya sangatlah akurat.
(Sumber: Voice for Men India)
Dianugerahi Penghargaan Padma Shri
Pemerintah Pusat menganugerahkan penghargaan Padma Shri kepada dr. Lahiri di tahun 2016. Ini adalah penghargaan sipil tertinggi keempat di Republik India yang diberikan oleh Pemerintah India setiap tahun pada Hari Republik India.
Penghargaan ini diberikan untuk menghargai kontribusi yang luar biasa dalam berbagai bidang. Termasuk seni, pendidikan, industri, sastra, ilmu pengetahuan, olahraga, kedokteran, pelayanan sosial, dan urusan publik.
“Dengan rahmat dari Dewa Vishwanath dan Maa Annapurna, saya akan terus melayani pasien hingga nafas terakhir saya. Saya berterima kasih kepada pemerintah karena telah memberikan saya Padma Shri,” ujar dr. Lahiri dikutip dalam keterangannya, Jumat (7/3).
dr. Lahiri percaya, bahwa karma membuatnya menjadi seorang dokter, sehingga ia dapat membantu setiap pasien yang membutuhkan.