Denmark Tarik Peredaran Mi Instan Samyang, Bagaimana dengan Indonesia?

21 Juni 2024
Ilustrasi makan mi instan. (Foto: Leung Cho Pan via Canva)

Denmark menarik beberapa jenis produk mi instan Samyang asal Korea Selatan. Ini karena, kandungan capsaisin dalam produk tersebut dinilai bisa meracuni konsumen dan berbahaya bagi anak-anak.

Beberapa produk mi instan Samyang yang ditarik dari peredaran, adalah Buldak 3x Spicy, 2x Spicy, dan varian Hot Stew.

Menyitat dari BBC, Badan Pengawaas Obat Hewan dan Makanan Denmark mengeluarkan peringatan penarikan produk tersebut, pada Selasa (11/6).

Jika Anda memiliki produk tersebut, Anda harus membuangnya atau mengembalikannya ke toko tempat produk tersebut dibeli,” ujar Badan Pengawas Obat Hewan dan Makanan Denmark dalam sebuah pernyataan, disitat Jumat (21/6).

Mereka menilai, kadar capsaicin dalam satu kemasan mi instan sangatlah tinggi, sehingga menimbulkan risiko konsumen mengalami keracunan akut.

Meski demikian, masih belum diketahui apakah ada suatu insiden yang terjadi di Denmark yang mendorong pihak berwenang mengambil tindakan tersebut.

(Produk Samyang yang ditarik di Denmark)

 

Tanggapan Produsen Samyang

Menanggapi penarikan tersebut, produsen mi instan Samyang mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan kualitas produk mereka.

Kami memahami bahwa otoritas makanan Denmark menarik kembali produk tersebut, bukan karena masalah pada kualitasnya, tetapi karena terlalu pedas. Produk tersebut diekspor secara global. Namun, ini adalah pertama kalinya produk tersebut ditarik kembali karena alasan di atas,” kata pihak Samyang.

Pihak Samyang mengatakan, mereka berencana untuk mempelajari peraturan setempat di Denmark dan meresponsnya kemudian.

 

Peredaran di Indonesia

Sejalan dengan hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengatakan produk tersebut juga terdaftar di Indonesia.

Meski demikian, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI Noorman Effendi memastikan hingga kini produk Samyang dipastikan aman dikonsumsi, selama teregistrasi di BPOM RI.

Menyitat dari detik.com, BPOM RI juga tidak memiliki wacana penarikan seperti langkah yang dilakukan Denmark.

“Sebenarnya produk-produk itu kalau sudah terdaftar di BPOM RI, bisa beredar di Indonesia. Dan sudah ada beberapa produk Samyang yang terdaftar,” katanya.

Noorman melanjutkan, untuk penarikan Samyang di Denmark terjadi karena ada konsumen yang tidak cocok dengan produk dengan level pedas seperti itu.

“Meski begitu, sebaiknya kalau produk tidak ada di CekBPOM, jangan dikonsumsi,” sambung dia.

Masyarakat juga diimbau untuk mengecek kemasan label, izin edar, serta kedaluwarsa dalam memilih makanan yang dikonsumsi. Penting juga untuk memperhatikan riwayat kesehatan masing-masing.

 

Bahaya Makan Pedas

Penarikan produk mi instan ini, juga menekankan peringatan untuk anak-anak karena konsumsi makanan yang sangat pedas dapat menyebabkan bahaya.

Rasa pedas ini berasal dari cabai yang digunakan dalam sebuah produk. Capsaicin adalah senyawa kimia dalam cabai yang menciptakan rasa pedas dan panas.

Ketika manusia memakan cabai, capsaicin akan dilepaskan ke dalam air liur dan berikatan dengan reseptor di mulut.

Konsumsi makanan pedas secara berlebihan bisa menimbulkan beberapa bahaya bagi tubuh.

Pertama, bisa mengiritasi usus. Usus merupakan salah satu bagian dalam tubuh yang terbilang sensitif, sehingga mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan pada usus dan menimbulkan iritasi.

Kedua, mengurangi tingkat sensitivitas lidah. Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak bisa mengurangi, atau bahkan menghilangkan tingkat sensitivitas lidah dalam mengecap rasa. Akibatnya, lidah tidak mampu lagi bekerja dengan optimal dalam menentukan porsi atau tingkat makanan pedas yang sesuai dengan kemampuan tubuh.

Ketiga, menyebabkan maag akut. Permukaan lambung dapat menjadi lebih rentan terluka atau rapuh bila terlalu sering mengonsumsi makanan pedas. Kondisi ini bisa memicu terjadinya maag akut atau gastritis karena adanya peradangan pada lapisan lambung.

Keempat, mulas dan nyeri di perut. Makanan pedas bisa mempercepat pergerakan di usus, sehingga mempermudah timbulnya diare. Efek iritasi dapat langsung dirasakan jika makanan pedas sudah sampai di usus besar. Selain itu, makanan pedas bisa memicu asam lambung naik lebih cepat.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: