Di Balik Kelir Keragaman

Dinamika Kota Semarang tak dapat dipisahkan oleh keberadaan komunitas Tionghoa. Muhibah Laksamana Cheng Ho di wilayah Gedung Batu, Simongan menjadi momentum perkembangan komunitas Tionghoa.

 

Tragedi Geger Pecinan 1740 mengilhami Jose Amadeus Krisna menciptakan wayang kronik dan Geger Pecinan. Dalang muda peranakan Tionghoa tersebut membingkai semangat persatuan Tionghoa–Jawa dari balik kelir pertunjukan.

 

Nuansa Tionghoa–Jawa begitu kentara dalam setiap karakter wayang. Bahkan pengurus Perkumpulan Sosial Rasa Dharma tersebut dianugerahi gelar Ngabehi oleh Keraton Surakarta atas dedikasinya itu.