Dirayakan Setelah Imlek, Ini 5 Hidangan yang Wajib Dimakan saat Cap Go Meh

 

13 Februari 2025

Ilustrasi Cap Go Meh

Imlek telah usai, tetapi semarak perayaannya masih terasa. Masyarakat Tionghoa di Indonesia kini menyambut Cap Go Meh, perayaan yang sarat makna dan tradisi.

Cap Go Meh, yang berarti “Malam ke-15” dalam dialek Hokkian, dirayakan pada malam ke-15 setelah Imlek, bertepatan dengan bulan purnama pertama. Perayaan ini juga dikenal sebagai Festival Lampion atau Festival Hari Pertama.

Cap Go Meh merupakan festival penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Pada tahun ini, festival Cap Go Meh jatuh pada 12 Januari 2025.

Terdapat beberapa versi mengenai asal usul Cap Go Meh. Versi pertama, menyebutkan bahwa perayaan ini berawal dari kebiasaan para biksu Buddha memasang lampion sebagai penghormatan kepada Sang Buddha. Kaisar Han Ming Di yang terinspirasi kemudian memerintahkan seluruh istana dan masyarakat untuk melakukan hal serupa.

Versi lain menyebutkan, Cap Go Meh terkait dengan legenda Kaisar Giok yang marah karena burung kesayangannya terbunuh. Untuk menyelamatkan desa dari kemarahannya, penduduk memasang lampion sehingga desa terlihat seperti terbakar. Kaisar Giok yang tertipu akhirnya mengurungkan niatnya.

 

Tradisi dan Makna Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh identik dengan lampion yang melambangkan harapan akan masa depan yang lebih baik. Selain lampion, perayaan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai dan berbagai tradisi unik di berbagai daerah.

Di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan dengan beragam cara. Pawai Tatung di Singkawang, Ruwat Bumi di Salatiga, dan festival arak-arakan Sipadan dan Kio di Padang adalah beberapa contoh tradisi yang memperkaya perayaan ini.

Cap Go Meh bukan sekadar festival, tetapi juga momentum untuk merajut tali silaturahmi, mempererat persatuan, dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan.

 

Makanan khas Cap Go Meh

Pada umumnya, masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh dengan berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan khas yang bukan hanya lezat, tetapi juga mengandung simbol atau makna tertentu.

Berikut adalah beberapa makanan yang identik dengan perayaan Cap Go Meh.

  1. Lontong Cap Go Meh: Lontong Cap Go Meh merupakan hidangan yang memadukan tradisi Tionghoa dan Indonesia. Lontong berbentuk panjang melambangkan umur yang panjang, sedangkan lauk-pauk yang menyertainya seperti opor, sayur lodeh, dan sambal goreng kentang melambangkan keberuntungan dan rezeki yang berlimpah.
  2. Kue Keranjang: Kue keranjang (Nian Gao) terbuat dari ketan dan gula. Rasanya manis dan teksturnya kenyal. Kue ini berbentuk bulat dan berwarna cokelat. Kue keranjang melambangkan harapan dan keberuntungan di tahun yang baru.
  3. Mi Panjang Umur: Mi panjang adalah hidangan mi dengan panjang yang tidak dipotong atau terputus, melambangkan harapan akan umur panjang, kesehatan, dan kehidupan yang terus berjalan tanpa akhir. Beberapa orang percaya, makan mi panjang umur saat Cap Go Meh dapat membawa keberuntungan dan rezeki yang berlimpah.
  4. Jeruk Mandarin: Jeruk mandarin merupakan buah yang identik dengan perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Buah ini melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
  5. Telur Teh: Telur teh direbus dalam teh dan rempah-rempah sehingga menghasilkan warna dan aroma yang khas. Telur ini melambangkan kesuburan dan kehidupan yang terus berjalan.

Selain itu, ada juga hidangan lain yang sering disajikan saat Cap Go Meh, seperti mie goreng, nasi goreng, dan berbagai kue lainnya. Semua hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung makna dan simbol yang mendalam.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: