Gen Z Sering Disebut Sebagai Snowflake Generation, Apa Artinya?

 

2 Agustus 2024
Ilustrasi milenial. (Foto: View Apart via Canva)

Belakangan ini, ada banyak istilah yang memberikan stigma negatif terhadap generasi yang lebih muda. Biasanya, stigma tersebut diberikan oleh orang dari generasi sebelumnya.

Pandangan yang berpusat pada orang dewasa ini, membuat generasi lebih muda kerap dijuluki sebagai generasi kepingan salju.

Snowflake generation sering tertuju kepada generasi milenial yang lahir pada tahun 1981-1996.

Istilah snowflake muncul untuk menggambarkan seseorang yang mudah tersinggung, sehingga dianggap lemah dan kurang memiliki ketahanan mental.

Dalam kamus bahasa Inggris, snowflake juga didefinisikan sebagai seseorang yang percaya bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan khusus karena karakteristik mereka yang dianggap unik.

Generasi ini dianggap cenderung emosional, serta sulit dalam menerima perubahan dan perbedaan pendapat dengan orang lain.

Sesuai dengan istilahnya, snowflake berarti kepingan atau butiran salju yang lemah, sangat lembut, dan mudah hancur.

 

Dibuat oleh Generasi Sebelumnya

Siapa yang pernah dengar istilah strawberry generation? Kini, para generasi baru kerap membawa stigma yang dilekatkan pada mereka oleh generasi sebelumnya.

Kebanyakan stigma yang melekat pada mereka, adalah punya sifat pemalas, terlalu idealis, tidak ingin tumbuh dewasa, dan sebagainya.

Tentunya pemberian stigma negatif ini, punya peran penting terhadap kesehatan mental yang telah menjadi masalah sejak lama.

Hal ini juga bisa memperberat edukasi kepada masyarakat agar bisa menghargai kesehatan mental yang setara dengan kesehatan fisik.

Penyebutan snowflake generation memang sangat jarang digunakan di Indonesia. Pasalnya istilah ini lebih sering digunakan di negara barat, khususnya Amerika Serikat.

Snowflake generation diartikan sebagai serpihan salju karena sangat lembut dan mudah mencair begitu saja.

Istilah generasi salju sudah muncul pada tahun 1800-an di Barat yang ditujukan pada ras tertentu yang dianggap lebih superior. Mereka dinilai lebih banyak punya kelebihan dan keistimewaan dibandingkan ras lain.

Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaan istilah ini mengalami pergeseran. Sekarang snowflake generation lebih ditujukan pada generasi atau orang yang mudah tersinggung, serta sulit untuk terbuka dengan pendapat orang lain.

 

Anggapan yang Dianggap Bertentangan

Istilah snowflake generation yang tertuju pada generasi milenial ini dianggap bertentangan dengan kenyataan, sehingga mendapatkan banyak pertentangan.

Pasalnya, menurut generasi milenial, mereka lebih tangguh dalam melawan warisan yang ditinggalkan oleh generasi yang lebih tua.

Berdasarkan data, tingkat pengangguran di kalangan penduduk berusia di bawah 25 tahun di Inggris termasuk yang terendah di Eropa.

Masih dari sumber yang sama, generasi milenial juga berhasil menyingkirkan generasi yang lebih tua dari jabatan-jabatan tinggi.

Selain itu, kecerdasan emosional generasi milenial juga terlihat melalui upaya berkelanjutan mereka untuk menentang ketidakadilan, baik dalam lingkup sosial maupun politik.

Pada akhirnya, label snowflake generation ini dianggap tidak adil karena mendorong stigma dan memunculkan kebencian kepada generasi milenial.

Para ahli meyakini, stereotipe tentang generasi yang lemah berdasarkan kesehatan mental mereka, bertentangan dengan upaya untuk mengurangi stigma kesehatan mental.

 

Karakteristik Snowflake Generation

Snowflake generation muncul salah satunya karena pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan anak, dengan maksud ingin memberi perlindungan.

Akibatnya, ketika anak tumbuh besar mereka kurang mendapat pengalaman dan pelatihan dalam menghadapi kesulitan.

Berikut adalah beberapa karakter dari snowflake generation.

  • Mudah tersinggung tanpa alasan.
  • Memiliki kerapuhan emosional yang mengganggu.
  • Snowflake generation cenderung menunjukkan ketegangan dan kegelisahan dalam hidupnya.
  • Sulit bertanggung jawab atas masalahnya dan suka merasa tak berdaya.
  • Sulit beradaptasi secara positif dengan situasi yang merugikan dan tidak memiliki ketahanan diri.

 

Cara Menghadapi Stigma Negatif bagi Snowflake Generation

Sekalipun ada beberapa kekurangan yang disematkan pada snowflake generation, tapi nyatanya mereka bisa melatih diri untuk menjadi pribadi dengan mental yang lebih tangguh.

Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi stigma negatif, adalah sebagai berikut.

  • Nilailah diri sendiri secara realistis dan lihat sisi positif dari setiap situasi.
  • Sadarilah bahwa masalah atau krisis yang sedang dialami hanya bersifat sementara.
  • Tentukan tujuan yang masuk akal dan tidak melebihi kemampuan diri sendiri.
  • Cobalah untuk bersikaplah proaktif, karena masalah tidak bisa diselesaikan dengan sendirinya.
  • Integritas adalah kualitas yang memungkinkan kamu untuk menghadapi kesulitan dengan keyakinan, ketenangan, kekuatan, dan harapan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: