Go International! Mahasiswa asal Malang Buat Makanan Darurat dari Buah Mangrove
11 Desember 2024
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil meraih penghargaan pada kompetisi internasional atas inovasinya dalam mengubah buah mangrove menjadi makanan darurat.
Gusti Ayu Made Devta Swijayanti, mahasiswa Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi Fakultas Teknologi Pertanian UB, meraih penghargaan “Winner Plant-based Food Prize Transformative Research Challenge” dalam acara World Food Forum 2024 di Roma, Italia.
Bersama timnya yang terdiri atas Annisa Aurora Kartika dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Pradipta Widyo Nugroho dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Gusti Ayu mempresentasikan inovasi berbasis buah mangrove sebagai solusi pangan darurat berkelanjutan.
“Tujuan utama kami sebagai delegasi UB menghadiri acara ini, adalah untuk mempresentasikan inovasi kami dalam kompetisi Transformative Research Challenge. Khususnya terkait pemanfaatan buah mangrove sebagai sumber makanan darurat yang berkelanjutan,” ujar Gusti Ayu dikutip dalam keterangannya, Rabu (11/12).
“Kami juga bertujuan untuk membangun jaringan dan kolaborasi dengan para ahli serta institusi internasional guna memperkuat upaya mengatasi tantangan sistem pangan global,” tambahnya.
Penelitian berjudul “Mangrove Fruit Optimization for Sustainable Plant-Based Emergency Food Bars” ini, berhasil menarik perhatian para peserta dan investor internasional.
Dengan memanfaatkan buah mangrove sebagai bahan utama, inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi pangan yang berkelanjutan, tetapi juga mendukung konservasi ekosistem mangrove.
“Respons peserta lain terhadap presentasi kami sangat positif. Banyak yang tertarik dengan potensi buah mangrove dan bagaimana inovasi ini dapat diterapkan di berbagai negara,” ungkap Gusti Ayu.
(Gusti Ayu Made Devta Swijayanti)
Menarik Minat Investasi
Selain memenangkan penghargaan, partisipasi Gusti Ayu dalam World Food Forum 2024 juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai institusi internasional.
“Beberapa organisasi lokal maupun internasional menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam penelitian lebih lanjut dan implementasi proyek ini. Kami juga telah menjalin kerja sama dengan Meatless Monday global, investor utama kami yang berbasis di New York,” kata Gusti Ayu.
Tidak hanya berkompetisi, Gusti Ayu juga mengikuti berbagai workshop, diskusi panel, dan sesi networking selama acara berlangsung.
Kegiatan-kegiatan ini memberikan wawasan tambahan, serta kesempatan untuk bertukar ide dengan para ahli dan peserta lainnya dari seluruh dunia.
“Salah satu pelajaran penting yang saya ambil dari acara ini, adalah pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan internasional dalam mengatasi tantangan pangan. Ini menjadi bekal yang berharga untuk mengembangkan sistem pangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.
Melalui penghargaan dan pengalaman berharga ini, Gusti Ayu dan timnya tidak hanya membawa nama baik kampusnya di kancah internasional, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk berinovasi dalam menghadapi tantangan global.
Inovasi mereka dalam mengoptimalkan buah mangrove sebagai pangan darurat berkelanjutan, adalah langkah kecil dan penting dalam upaya menuju ketahanan pangan dunia yang lebih kuat dan berkelanjutan.