Cerita Sahabat

[addthis tool="addthis_inline_share_toolbox_tw0n"]

Guru dan Murid Sama-sama Disabilitas

Risky, murid SLBN Batang lahir prematur dan kini belum bisa berjalan sampai umurnya 11 tahun. Setiap hari sang Ibu yang menggendongnya ke sekolah, menggunakan angkot dan berjalan kaki di pasar. Saat harapan mulai redup, Risky bertemu dengan Pak Guru Hikmat saat Risky naik kelas 3.

Pak Hikmat, guru yang juga memiliki keterbatasan fisik. Sang guru tidak punya dua kaki, dan berjalan menggunakan skateboard. Meski tidak sempurna, Pak Guru Hikmat mengabdikan dirinya untuk mengajari murid-muridnya yang memiliki ke-tuna-an yang berbeda-beda.

Sang ibu adalah kaki Risky pergi ke sekolah, dan Pak Guru Hikmatlah pelita bagi kaki Risky disaat ia merasa bahwa disabilitas tidak bisa menjadi apa-apa.

Recommendation