Hampir Putus Sekolah, Perempuan Ini beri Beasiswa bagi Anak Tak Mampu

 

9 Januari 2025

Safhira Alfarisi pendiri Yayasan Beasiswa 10.000. (Foto: Instagram.com/safhiralfrs)

Safhira Alfarisi mendirikan Yayasan Beasiswa 10.000 untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi generasi muda yang kurang mampu di Indonesia.

Bersama dengan 7 orang temannya, Safhira mendirikan Yayasan Beasiswa 10.000 yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, pada 14 Maret 2018.

Yayasan ini dibangun untuk membantu menyalurkan bantuan beasiswa untuk anak muda yang ingin berkuliah.

Alumni Sekolah Vokasi Program Keahlian Komunikasi IPB ini menjelaskan, Yayasan Beasiswa 10.000 didirikan berdasarkan pengalaman pribadinya yang kerap merasa kesulitan saat menempuh pendidikan.

Ia bahkan terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan akibat kekurangan biaya. Namun, Safhira tidak putus asa dan tetap semangat hingga meraih beasiswa.

“Motivasi (mendirikan Yayasan Beasiswa 10.000) karena dua hal. Pertama, karena keprihatinan terhadap kondisi pendidikan di Indonesia. Kedua, ingin memberikan dampak positif terhadap orang-orang yang juga merasa kesulitan dalam melanjutkan pendidikan,” ujar Safhira dikutip dalam tayangan YouTube Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Kamis (9/1).

Safhira menjelaskan, nama Yayasan Beasiswa 10.000 mencerminkan bahwa tidak harus menjadi miliarder untuk memberikan dampak.

“Kita enggak harus menunggu sukses atau kaya dulu untuk bisa berkontribusi dan membantu sesama. Hanya dengan (uang) Rp10.000 kok. Asal kita punya niat yang baik, kita bisa berkontribusi untuk Indonesia dan InsyaAllah kita juga bisa jadi pribadi yang bermanfaat,” kata Safhira.

(Yayasan Beasiswa 10.000)

 

Awal Mula Berdiri

Saat masih berkuliah di semester 1, Safhira mengikuti lomba Indonesian Youth Action dan memenangkan penghargaan atas idenya untuk prototipe Yayasan Beasiswa 10.000.

Sebelum resmi mendirikan yayasan, Safhira dan teman-temannya terlebih dahulu membuat program pertukaran pelajar internasional. Setelah memberangkatkan ratusan orang ke tiga negara, program ini sukses besar dan menghasilkan dana yang cukup untuk memulai yayasan.

Kemudian, saat peminat program semakin banyak, Safhira pun mulai mengalokasikan dana surplus program untuk meresmikan pembangunan yayasan melalui notaris.

Dana tambahan untuk pembangunan yayasan, diperoleh dari lomba esai dan selanjutnya digunakan untuk menyewa kantor, merekrut relawan, serta membentuk struktur organisasi yayasan.

Setelah yayasan memiliki sumber pendanaan yang stabil, Safhira dan teman-temannya merekrut relawan dari 15 kota besar di Indonesia untuk membantu menjalankan visi pendidikan mereka.

 

Aktivitas Yayasan Beasiswa 10.000

Safhira menjelaskan, Yayasan Beasiswa 10.000 pusat berfokus pada 4 program. Pertama, pengabdian ke daerah 3T untuk memberikan pengajaran kepada siswa, mengadvokasi bantuan guru ke pemerintah, merenovasi sekolah yang rusak, mendirikan perpustakaan, dan sebagainya.

Kedua, program bimbingan belajar (bimbel) dan sekolah bakat gratis oleh relawan. Di sana, para relawan akan mengajarkan berbagai keterampilan ke siswa SD, SMP, hingga SMA di daerahnya masing-masing.

Ketiga, fokus di bidang internasional. Keempat, fokus ke masyarakat umum seperti membuat pelatihan, lomba, pelatihan, workshop, dan sebagainya.

Setelah 1,5 tahun berdiri, Yayasan Beasiswa 10.000 sudah memberikan manfaat kepada 9.000 orang. Para penerima tidak hanya menerima uang, tetapi juga barang atau kesempatan mengikuti les gratis.

Atas inovasinya, di tahun 2024 Safhira berhasil meraih Penghargaan Pemuda Berprestasi Bidang Kepemimpinan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: