Jadi Saksi Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Paus Fransiskus Kagumi Toleransi di Indonesia

5 September 2024
Paus Fransiskus mengunjungi Istiqlal. (Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA)

Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus menghadiri dialog antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (5/9).

Setibanya di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus disambut oleh marawis dan sekelompok anak muda yang melantunkan lagu “Selamat Datang di Masjid Istiqlal”.

Tidak hanya itu, Paus Fransiskus juga diberi bunga dan disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Setelah itu, Paus Fransiskus menandatangani prasasti Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di bawah tanah.

Bersama Nasaruddin Umar, Paus Fransiskus melihat Terowongan Silaturahmi dan menjadi saksi bahwa terowongan tersebut merupakan simbol memperkuat persaudaraan.

Selamat untuk kalian semua yang sudah membuat terowongan ini. Di sini berbeda, semua terang, beda dengan terowongan biasanya. Semua terang karena Anda semua. Persahabatan Anda, perjalanan bersama-sama akhirnya menuju terang yang sempurna,” ujar Paus Fransiskus, Kamis (5/9).

Paus Fransiskus melanjutkan, “Saya berdoa kepada Allah, sang pencipta segala sesuatu, agar Ia memberkati semua mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan. Terima kasih.”

(Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menandatangani prasasti saat meninjau terowongan silaturahim dalam pertemuan tokoh agama di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9). Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ HENDRA A SETYAWAN)

 

Memuji Terowongan Silaturahmi

Dalam kunjungan ini, Paus memuji keberadaan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal.

Menurutnya, terowongan tersebut telah menciptakan hubungan antara dua tempat yang berbeda dan berjauhan.

Sementara di permukaan ada masjid dan katedral yang sering dikunjungi oleh umat beriman masing-masing. Di bawah tanah, di sepanjang terowongan, orang-orang dengan perbedaan itu bertemu dan dapat mengakses dunia keagamaan yang lain. Inilah yang dilakukan lorong bawah tanah, yaitu menciptakan ikatan,” puji Paus Fransiskus.

Paus menambahkan, persatuan lahir dari ikatan persahabatan, rasa saling menghormati, dan saling mempertahankan ruang dan ide orang lain. Baginya, kerukunan umat beragama untuk kemanusiaan adalah inspirasi.

Itu adalah ikatan yang memungkinkan kita untuk bekerja sama untuk maju bersama dalam mengejar suatu tujuan dalam membela martabat manusia, dalam memerangi kemiskinan, dalam memajukan perdamaian,” jelasnya.

Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga mengapresiasi negara Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, dan keberagaman yang sangat kaya. Hal itu juga tercermin dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya.

Terima kasih atas senyum ramah Anda yang selalu terpancar di wajah Anda dan merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin Anda. Semoga Allah melestarikan anugerah ini dan dengan pertolongan dan berkatnya, maju terus Bhinneka Tunggal Ika,” tutup Paus Fransiskus.

(Penandatanganan dekalarasi perdamaian Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9). Setelah penandatanganan Paus menuju tenda utama untuk melanjutkan kegiatan bersama Imam Besar Masjid Istiqlal. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA)

 

Membaca Deklarasi Istiqlal

Dalam acara ini juga dibacakan deklarasi kerukunan umat beragama yang diberi nama “The Istiqlal Declaration”.

Deklarasi ini dipersembahkan oleh Monsinyur Tri Harsono dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Ismail Cawidu dari Masjid Istiqlal.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki juga turut memberikan miniatur Masjid Istiqlal kepada Paus Fransiskus, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan kenang-kenangan dari negara Indonesia.

Setelah mengunjungi Istiqlal, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Di sana, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Penerima Manfaat Organisasi Amal.

Menuju malam, Paus Fransiskus akan menggelar misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Sri Paus akan memimpin sekitar 80 ribu umat Katolik saat misa berlangsung.

Ia bahkan akan menyapa langsung puluhan ribuan umat Katolik, dengan berkeliling di dua stadion GBK menggunakan mobil Maung MV3 buatan Pindad.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: