Jenius! Bocah 16 Tahun Ini Buat Inovasi Sabun Batang yang Bisa Obati Kanker Kulit
26 Maret 2025

Heman Bekele (16), bocah asal Adis Ababa, Etiopia, membuat terobosan berupa Skin Cancer Treating Soap (SCTS), yakni sabun batang yang bisa mengobati kanker kulit. Bagaimana kisahnya?
Menyitat dari TIME, Heman kerap melakukan eksperimen sains sejak berusia 7 tahun. Kala itu, dirinya suka mencampur apa pun yang bisa ia dapatkan di rumah dan melihat hasil reaksinya.
Kemudian, sesaat sebelum ulang tahunnya yang ke-7, Heman diberi satu set peralatan kimia yang disertai sampel natrium hidroksida.
Heman yang penuh dengan rasa penasaran, akhirnya mengetahui bahwa aluminium yang dicampur dengan natrium hidroksida dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar. Hal itu membuatnya berpikir bahwa mungkin ia dapat berbuat baik kepada orang lain.
Sampai akhirnya, pada Oktober 2023 Heman berhasil menciptakan sabun yang suatu hari nanti dapat mengobati dan bahkan mencegah berbagai bentuk kanker kulit.
Melalui inovasi ini, perusahaan 3M dan Discovery Education memilih Heman pemenang kompetisi Young Scientist Challenge dengan total hadiah USD 25.000 (sekitar Rp414 juta asumsi kurs Rp16.560).
Setelah memenangkan hadiah tersebut, Heman pun menghabiskan sebagian hari kerjanya di laboratorium di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore.
“Saya sangat bersemangat tentang penelitian kanker kulit, baik itu penelitian saya sendiri maupun apa yang terjadi di lapangan. Sungguh luar biasa untuk berpikir bahwa suatu hari sabun batangan saya akan dapat memberikan dampak langsung pada kehidupan orang lain. Itulah alasan saya memulai semua ini sejak awal,” ujar Heman dikutip dalam keterangannya, Senin (25/3).
Ambisi itulahyang membuat Heman mendapat pengakuan sebagai ‘Kid of The Year’ versi TIME untuk tahun 2024.
(Presentasi SCTS)
Inspirasi Membuat Sabun untuk Obati Kanker
Heman berimigrasi ke AS bersama keluarganya saat berusia 4 tahun. Saat itu, Heman kerap melihat buruh bekerja di bawah terik matahari dan biasanya tanpa perlindungan untuk kulit mereka.
Melihat hal tersebut, orang tua Heman kerap mengajari dia dan saudarinya bahaya dari paparan sinar matahari dan pentingnya menggunakan tabir surya.
Tak hanya itu, orang tua Heman juga kerap mengajari Heman dan saudarinya untuk menutupi tubuh dengan benar.
“Saat saya masih muda, saya tidak terlalu peduli dengan hal itu, tetapi ketika saya tiba di Amerika, saya menyadari betapa besarnya masalah yang ditimbulkan oleh sinar matahari dan radiasi ultraviolet jika terpapar dalam jangka waktu lama,” kata Heman.
Beberapa tahun kemudian, Heman sempat membaca tentang imiquimod, sebuah obat yang telah disetujui untuk melawan satu bentuk kanker kulit, serta berpotensi untuk mengobati beberapa bentuk kanker lainnya.
Imiquimod adalah obat topikal berbentuk krim yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit, termasuk kanker kulit stadium awal, kutil kelamin, dan aktinik keratosis (bercak kasar dan bersisik akibat paparan sinar matahari). Obat ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel abnormal yang menyebabkan kondisi tersebut.
Heman pun memikirkan bagaimana cara agar pasien kanker tahap awal bisa mendapatkan obat tersebut dengan lebih mudah.
Akhirnya, Heman terpikir untuk membuat sebatang sabun yang bisa membantu menyelamatkan banyak nyawa. Tidak hanya sederhana, tetapi harga sabun juga dinilai lebih terjangkau dibandingkan biaya perawatan kanker kulit di rumah sakit.
“Hampir semua orang menggunakan sabun dan air untuk membersihkan tubuh. Jadi sabun mungkin merupakan pilihan terbaik,” ungkapnya.
Menghadapi Banyak Rintangan
Namun, impiannya menghadapi banyak rintangan. Pasalnya, ide untuk memasukkan obat imiquimod ke dalam sabun bukan hal yang mudah karena zat ini akan hilang bersama busa sabun.
Solusinya adalah menggunakan partikel kecil khusus yang bisa menempel di kulit, seperti pelembap, sehingga obatnya tetap bekerja setelah sabun dibilas.
Setelah memenangkan tantangan dari perusahaan 3M dan mendapatkan hadiah uang di tahun 2023, Heman bertemu dengan Vito Rebecca, seorang ahli biologi molekuler.
Pertemuan ini pun membuka peluang kolaborasi penting untuk mewujudkan ide sabun imiquimod, serta diharapkan dapat menjadi pilihan pengobatan kanker kulit yang lebih mudah dan terjangkau.
Akhirnya Rebecca setuju untuk mensponsori Heman, sekaligus berperan sebagai peneliti utamanya dan mengundangnya untuk bekerja di laboratorium Baltimore.
(Sabun antikanker)
Menghadirkan SCTS
Skin Cancer Treating Soap (SCTS), adalah sabun batangan yang diisi dengan kelas senyawa kimia imidazoquinolines pelawan kanker kulit.
Ketika sabun ini bersentuhan dengan kulit, sabun ini secara perlahan merangsang sistem kekebalan tubuh pasien dan mengaktifkan sel-sel yang rusak untuk melawan kanker.
Sabun ini menggunakan teknologi nanopartikel berbasis lipid yang canggih, memungkinkan solusi obat tetap menempel pada kulit bahkan setelah sabun dibilas, sehingga meningkatkan efektivitas pengobatan.
Saat ini Heman masih dalam tahap pengembangan untuk menyediakan pengobatan kanker kulit yang terjangkau.
Beberapa langkah yang ia lakukan, yakni melakukan uji klinis, mendapatkan sertifikasi FDA, dan sebagainya.
Heman juga berfokus untuk mengumpulkan dana untuk melakukan uji klinis, serta mendapatkan ruang laboratorium dan peralatan agar bisa secepatnya membawa produk ini ke pasaran.
Website Scam Penipu Indonesia, KONTOL SEXS SITUS SEXS
Website Scam Penipu Indonesia, KONTOL SEXS SITUS SEXS