Jingga di Tepian Indragiri

Puluhan tahun sukses di perantauan tak membuat Wiranto lupa akan kampung halaman. Tak mau terbelenggu dengan tirani politik masa lalu, ia berinisiatif membuat cetak biru sebuah sekolah Tionghoa lama dan membangunnya persis seperti sedia kala di lahan yang baru. Ini bukan tentang nostalgia, melainkan sebuah upaya untuk memupuk semangat multikulturalisme melalui pendidikan.

Lagipula dalam secarik warisan ingatan Kota Rengat, Raja Narasinga II, Sultan Indragiri keempat, tidak memberangus kemajemukan atas nama stabilitas. Sang sultan menorehkan tinta emas dalam sejarah kemanusiaan.