Kado HUT ke-79 RI, Pelajar Indonesia Raih Delapan Medali di Olimpiade Internasional
Pelajar Indonesia menorehkan prestasi gemilang di Olimpiade Ilmu Kebumian Internasional, dengan membawa pulang 3 medali perak dan 5 medali perunggu.
Siswa yang tergabung dalam Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia, berhasil menyabet 3 medali perak dan 5 medali perunggu pada ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-17.
Adapun IESO ke-17 diselenggarakan pada 7-16 Agustus 2024 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok.
Peking University (PKU) menjadi tuan rumah penyelengara tahun ini. IESO 2024 bertema “Big Data for Our Earth” ini diikuti oleh 34 negara peserta, serta 1 negara pemantau, yakni Kenya.
Prestasi ini, sekaligus menjadi kado spesial di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.
“Prestasi adik-adik menjadi momentum membanggakan bertepatan dengan HUT ke-79 RI. Selamat kepada adik-adik yang sudah berjuang dan mengharumkan nama Indonesia di ajang IESO,” ujar Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Maria Veronica Irene Herdjiono dikutip dalam keterangannya, Selasa (20/8).
(Pemenang olimpiade ilmu kebumian internasional)
Daftar Pemenang
Secara terperinci, pawa siswa peraih medali di ajang IESO 2024, adalah sebagai berikut. Pada kompetisi individual, medali perak berhasil diraih oleh Sanny Onggiesty Dassaniya dari SMAS Darma Yudha dan Thomas Chrisant Denen dari SMAS Kristen Immanuel Pontianak.
Untuk medali perunggu diraih oleh Ammara Shifa Andini dari MAN 2 Kota Malang.
Kemudian, untuk kompetisi beregu International Team Field Investigation (ITFI), medali perunggu berhasil diraih oleh Sanny Onggiesty Dassaniya.
Selanjutnya pada kompetisi beregu Earth System Project (ESP), medali perak berhasil diraih oleh Mujib Ahmad Kurniawan dari SMA Negeri 1 Kudus, serta tiga medali perunggu diraih oleh Sanny Onggiesty Dassaniya, Ammara Shifa Andini, dan Thomas Chrisant Denen.
Secara keseluruhan, total medali yang raih Indonesia pada ajang IESO ke-17, adalah sebanyak 8 medali yang terdiri atas 3 medali perak dan 5 medali perunggu.
Siswa-siswi yang mewakili Indonesia pada IESO tahun ini, sebelumnya merupakan siswa yang dijaring dari pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Ilmu Kebumian Tahun 2023.
Para siswa tersebut, menjalani seleksi dan pembinaan tiga tahap yang difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek.
Di ajang IESO 2024, Tim Olimpiade Kebumian Indonesia didampingi oleh Ichsan Ibrahim dari STMIK Indonesia Mandiri (Leader Mentor), Yan Restu dari Universitas Gadjah Mada (Mentor), dan Ergy Amar Rifqi dari Pusat Prestasi Nasional (Observer).
(Pemenang olimpiade ilmu kebumian)
Koordinator Pembina IESO, Ichsan Ibrahim dari STMIK Indonesia Mandiri mengatakan, para siswa sudah berjuang dengan gigih untuk bisa membawa pulang medali ke tanah air.
Salah satu peraih medali perak kompetisi individual dan medali perunggu ITFI, Sanny Onggiesty Dassaniya, mengaku bersyukur bisa mempersembahkan prestasi untuk Indonesia.
“Senang banget saya bisa meraih tiga medali di IESO dan mendapat pengalaman berharga untuk ke depannya. Bangga sekali dapat membawa pulang medali,” ujarnya.
Siswa lainnya, Thomas Chrisant Denen, juga menceritakan pengalamannya mengikuti ajang IESO 2024.
“Perjalannya panjang dari mulai OSN lalu mengikuti pembinaan tiga kali dari Puspresnas. Selama di sana kita banyak bertemu teman-teman dari berbagai negara,” kata Thomas.
Sebagai informasi, IESO adalah ajang kompetisi siswa pra-perguruan tinggi (sekolah menengah) untuk bidang ilmu kebumian yang meliputi pengetahuan mengenai geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi), serta sains keplanetan.
Kegiatan ini dipayungi oleh the International Geoscience Education Organization (IGEO), yakni organisasi internasional dengan anggota para pendidik/organisasi/institusi pendidikan ilmu kebumian di seluruh dunia, baik untuk tingkat pra-perguruan tinggi maupun perguruan tinggi.
Selain melakukan kompetisi, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari budaya setempat, dengan adanya program budaya dan kunjungan ke beberapa lokasi wisata yang menjadi cagar budaya.
Misalnya seperti Summer Palace, Great Wall, Olympic Forest Park, Pearl Pavilion, Jade Exhibition Hall, yang menampilkan kehidupan dan budaya tradisional ataupun modern di Tiongkok.