Karya Anak Bangsa Mendunia! Mobil Bahan Bakar Hidrogen Mahasiswa UI Raih Juara 1 di Qatar
19 Februari 2025

Tim Supermileage Vehicle (SMV) Universitas Indonesia (UI) meraih kemenangan dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia-Pacific and Middle East 2025.
Pada ajang yang dilaksanakan di Lusail International Circuit, Qatar, 8–12 Februari 2025 ini, SMV UI mengirimkan dua tim, yakni Nakoela dan Arjuna, yang keduanya berhasil membawa prestasi membanggakan.
Tim Nakoela meraih Juara 1 untuk Kategori Prototype Hydrogen Vehicle yang mencetak rekor baru Asia dengan capaian 528 km/m³, sedangkan Tim Arjuna memperoleh Juara 4 untuk Kategori Urban Battery Electric dengan capaian 159 km/kWh
Dalam kompetisi tersebut, SMV UI mengeksplorasi setiap aspek desain dan teknologi dengan menggunakan keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk membangun mobil ultra-efisien dan membawanya ke lintasan balap dalam kompetisi.
Berkat inovasinya, SMV UI berhasil unggul dari 750 partisipan yang tergabung dalam 61 tim yang berasal dari 16 negara di Asia-Pasifik dan Timur Tengah.
Dalam perlombaan itu, Tim Nakoela beranggotakan sebelas orang, yakni Haidar Satrio W. (Team Manager), Haydar Mahdi K. F, Orlean Timothy, Rafi Evansyah S., Timothy Jonathan, M. Rafa Rizkia, M. Daffa W., Taqiyya Najla S., Raisya Putri R., Naysilla Salsabillah, dengan F. X Godwin sebagai pembalapnya.
Sementara itu, Tim Arjuna terdiri atas sembilan orang, yaitu Rafael Sinema H. (Team Manager), Jericho Christian P., Rainer Rakha E., Ahmad Fatih F., Kaisar Syaddad D., Fathia Ainina J., Ahmad Fariz K., Keyla Arista, dengan Bimo Putra D. sebagai pembalapnya.
Rektor UI Heri Hermansyah menyebut, prestasi yang diraih oleh SMV UI membuktikan bahwa mahasiswa UI tidak hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga nonakademis.
“Prestasi yang diraih SMV UI ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu, di ajang yang sama, Tim Nakoela dan Arjuna juga mengukir prestasi dengan berada di peringkat atas. UI bangga dengan raihan di tingkat internasional ini, semoga kemenangan SMV UI dapat menghidupkan semangat mahasiswa lain untuk turut melahirkan inovasi yang impactful bagi negeri,” ujar Heri dikutip dalam keterangannya, Rabu (19/2).
Kendala Selama Kompetisi
General Manager SMV UI Abdullah Iman menyebut, prestasi yang diraih kedua tim dicapai bukan tanpa tantangan. Selama persiapan untuk kompetisi ini, ada dua hal yang menjadi tantangan utama mereka, yakni technical dan non-technical.
“Technical-nya, tahun 2025 ini adalah tahun pertama bagi Nakoela Hydrogen Series. Sangat menantang karena untuk pertama kalinya kita harus men-develop mobil yang sudah sekitar 1–1,5 tahun kita buat. Kalau untuk non-technical yang terbesar adalah shipping karena biayanya besar dan kita bingung saat itu mau menggunakan moda pengiriman apa,” kata Imam.
Menurutnya, kemenangan SMV UI dalam Kompetisi Shell Eco Marathon tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga mendorong untuk menghasilkan inovasi teknologi yang berkelanjutan.
Tim ditantang untuk menghasilkan mobil yang efisien dalam penggunaan energi, tetapi tetap mampu bersaing dalam ajang balap.
Imam berharap, SMV UI terus mengembangkan mobil prototype hydrogen agar mencapai efisiensi maksimal, sehingga dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum di masa depan.
Dekan FTUI Kemas Ridwan Kurniawan mengapresiasi prestasi SMV UI dalam kompetisi tersebut.
“Teknologi hidrogen pada kendaraan Prototype dan sistem Battery-Electric pada Urban Concept, berpotensi memberikan dampak signifikan bagi industri transportasi masa depan. Jika diadopsi oleh industri, inovasi ini dapat menjadi langkah penting dalam percepatan transisi menuju kendaraan rendah emisi yang lebih berkelanjutan,” tutup Ridwan.