Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara – Season 2

[addthis tool="addthis_inline_share_toolbox_tw0n"]

Kembali Pulang

Negeri para leluhur, julukan itulah yang disematkan masyarakat Tionghoa kepada Pulau Bangka. Semarak ceng beng menjadi bukti nyata panggilan jiwa, serta rasa cinta terhadap tanah kelahirannya. Kembali pulang dari perantauan, sebagai wujud rasa cinta kasih dan menghormati leluhurnya. Momen sakral yang selalu dinanti setiap tahunnya.

Sejarah mencatat, keberadaan masyarakat Tionghoa Kepulauan Bangka sudah ada sejak awal abad 18. Mereka didatangkan sebagai penambang terampil oleh Sultan Mahmud Badarudin 1 Jayowikromo era Kesultanan Palembang Darussalam, dengan membawa beragam produk kebudayaan dari negeri asalnya.

Tak heran masyarakat peranakan Tionghoa Bangka begitu merawat tradisi leluhurnya di tengah modernisasi zaman, salah satunya budaya minum teh. Dahulu masyarakat Tionghoa Bangka menanam teh sebagai upaya menjaga nilai luhur tradisi leluhurnya. Kini hanya ada satu daerah peninggalan teh masa lampau yang tersisa, yakni di Desa Tayu, Kecamatan Jebus, Bangka Barat yang dilestarikan oleh Sugia Kam dengan memberdayakan masyarakat peranakan setempat.

Recommendation