Keren! Coldplay Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane untuk Buat Vinil Album Baru

8 Oktober 2024
Coldplay saat tampil di Bucharest. (Foto: Anna Lee Media)

Band musik asal Inggris, Coldplay, merilis piringan hitam (vinil) dari album terbarunya bertajuk “Moon Music”. Menariknya, vinil tersebut terbuat dari botol plastik di Sungai Cisadane.

Dalam sebuah wawancara di QVC Live pada tanggal 3 Oktober, vokalis Coldplay, Chris Martin mengungkapkan bahwa piringan hitam ini dibuat dari sampah plastik yang dikumpulkan dari sungai-sungai di Malaysia dan Indonesia.

Setiap piringan hitam, kata Chris, terbuat dari sembilan botol plastik yang dikumpulkan dari Sungai Klang di Selangor, Malaysia, dan Sungai Cisadane di Tangerang, Indonesia.

Proyek ini, bisa dilakukan berkat investasi Coldplay dalam proyek bersama The Ocean Cleanup, untuk menciptakan pagar penangkap sampah bernama Interceptor Barricade untuk mencegah limbah masuk ke laut.

Vinil ini terbuat dari plastik yang dikumpulkan dari sungai-sungai di Malaysia dan Indonesia oleh sesuatu yang disebut The River Cleanup Boat yang kami investasikan bersama,” ujar Chris dikutip dalam wawancaranya, Selasa (8/10).

(Vinil ramah lingkungan Coldplay)

 

Vinil Ramah Lingkungan

Piringan hitam khusus yang terbuat dari plastik daur ulang ini terlihat tembus pandang ketika disinari cahaya.

Vinil album “Moon Music” seberat 140 gram ini, dibuat menggunakan plastik PVC dari limbah sembilan botol plastik yang bisa didaur ulang.

Produksi daur ulang tersebut, diyakini mengurangi emisi karbon mencapai 85% dibandingkan produksi vinil biasa. Praktik ini juga mencegah pembuatan 25 ton plastik baru.

Tidak hanya itu, Coldplay juga merilis edisi CD “Moon Music” yang dibuat dari 90 persen plastik daur ulang. Inisiatif tersebut akan mengurangi emisi sebesar 78% daripada pembuatan CD tradisional.

Album “Moon Music” sendiri, menjadi album ke-10 yang dirilis Coldplay. Penggemar yang membeli vinil ini, akan mendapatkan kacamata khusus.

Saat dikenakan, penggemar bisa melihat percikan kembang api dari konser Coldplay yang bisa membentuk tanda hati yang memukau.

 

(Kapal Interceptor 020 atau Neon Moon II)

Gimana Cara Daur Ulangnya?

Inisiatif global yang berfokus pada pengurangan polusi plastik di saluran air, merupakan bagian dari komitmen Coldplay terhadap keberlanjutan, serta meningkatkan kesadaran tentang sampah plastik di Asia Tenggara.

Coldplay telah menjadikan upaya sadar lingkungan sebagai bagian penting dari identitas mereka.

The Ocean Cleanup sendiri, sejak lama telah memulai proyek untuk mencegah plastik masuk ke lautan. Sebelumnya, The Ocean Cleanup bersama Coldplay telah memulai misi untuk membersihkan lautan dari sampah plastik.

Pada tahun 2018, Coldplay mensponsori Interceptor 005 milik The Ocean Cleanup untuk mengatasi sampah di sungai-sungai yang paling kotor.

Selanjutnya, pada tahun 2021 The Ocean Cleanup dan Coldplay mengerahkan Interceptor 005 atau Neon Moon I untuk membersihkan sampah di Sungai Klang di Malaysia. Hasilnya, Neon Moon I berhasil menyingkirkan satu juta kilogram sampah dari proyek tersebut.

Menyusul kesuksesan Interceptor 005 di Malaysia, The Ocean Cleanup akan menggunakan Interceptor kedua bernama Interceptor 020 atau Neon Moon II. Saat ini, Neon Moon II digunakan untuk membersihkan sampah di Sungai Cisadane, Tangerang.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: