Keren! Siswi SMP Ini Temukan Senyawa Antikanker di Kotoran Angsa

24 Desember 2024

Camarria Williams menemukan senyawa antikanker dari kotoran angsa. (Foto: Daily Mail)

Seorang siswa sekolah menengah dari Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS) menemukan senyawa penangkal kanker dari kotoran angsa. Bagaimana ceritanya?

Camarria Williams (13), siswi kelas 8 di William H. Brown STEM Magnet School di Chicago ini, direkrut selama 14 minggu ke dalam program penjangkauan STEM yang bermitra dengan Boys & Girls Club.

Williams dan para mentornya bertugas untuk mencari antibiotik dari sumber-sumber alami. Untuk itu, para siswa ditugaskan untuk mengumpulkan sampel dan membawanya ke laboratorium untuk dianalisis di bawah mikroskop.

Kemudian, sampel tersebut akan dianalisis oleh robot yang telah diprogram oleh kelompok tersebut untuk membuat katalog dan melacak sampel untuk mengetahui kemampuan antibiotik.

Sebagai tindak lanjut dari program ini, Williams menganalisis kotoran angsa yang ia temukan di sebuah taman dekat rumahnya ke Chicago Antibiotic Discovery Lab.

Melansir dari Daily Mail, kotoran angsa yang dikumpulkan Williams mengandung bakteri Pseudomonas idahoensis.

Williams dan tim menemukan bahwa bakteri tersebut menghasilkan senyawa alami baru bernama orfamide N. Ini merupakan senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker kulit dan ovarium.

Meskipun penemuan ini tidak langsung mengarah pada obat untuk berbagai jenis kanker, para peneliti mengatakan bahwa penemuan ini memberi mereka pemahaman yang lebih dalam tentang cara kerja kanker.

Pada akhirnya, temuan ini bisa membantu para ilmuwan menciptakan obat yang lebih baik.

Ibu, bibi, dan nenek saya semuanya menderita kanker, jadi saya senang karena sesuatu yang saya temukan dapat membantu. Hal ini membuat saya ingin menemukan lebih banyak hal di luar sana,” ujar Williams dikutip dalam keterangannya, Selasa (24/12).

Senyawa yang ditemukan oleh Williams tidak memiliki sifat antibakteri, tetapi para ilmuwan di University of Illinois Chicago menemukan bahwa senyawa tersebut memperlambat pertumbuhan kanker kulit manusia dan sel kanker ovarium.

(Camarria Williams. Foto: Daily Mail)

 

Program untuk Ilmuwan Muda

Dr. Brian Murphy, seorang peneliti ilmu farmasi di University of Illinois Chicago, menjalankan program penjangkauan STEM ini untuk menginspirasi generasi baru para ilmuwan muda.

Selama pandemi, laboratorium Dr. Murphy bekerja sama dengan Institute for Tuberculosis Research untuk membeli robot yang dapat melakukan pengujian terhadap patogen.

Jin Yi Tan, salah satu mahasiswa doktoral tahun keempat di laboratorium Dr. Murphy, menindaklanjuti temuan Camarria yang bisa efektif terhadap sel kanker.

Untuk Camarria, dia memprioritaskan bakteri dengan sifat antibiotik. Jadi saya menindaklanjuti strain yang diprioritaskan olehnya, di mana di laboratorium saya akan menumbuhkannya dan memurnikan senyawanya dan kemudian melakukan pengujian lebih lanjut. Dan di situlah kami menemukan senyawa baru yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap garis sel kanker,” kata Jin Yi Tan.

 

Masuk ke Jurnal Publikasi

Williams mengaku bangga dan senang bisa menemukan hal baru yang bisa membantu banyak orang.

Saya melakukan sesuatu, dan berhasil. Rasanya menyenangkan. Sangat menyenangkan bisa keluar, mengenakan sarung tangan dan melakukan penelitian sendiri,” ungkapnya.

Saat ini Williams tercatat sebagai seorang ilmuwan muda yang memiliki jurnal penelitian terpublikasi. Nama Williams tercatat sebagai penulis dalam jurnal yang diterbitkan di American Chemical Society’s Omega Journal pada bulan Oktober 2024.

Sekarang orang-orang akan mengenal saya. Mereka akan tahu bahwa saya adalah anak yang cerdas dan saya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Saya ingin menjadi seorang ilmuwan,” tambah Williams.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: