Deklarasi Wisata Kemenparekraf. (Foto: Kemenparekraf)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) periode 2019-2024, bersama seluruh stakeholders pariwisata Indonesia, bertekad untuk meninggalkan warisan pariwisata.

Warisan ini, berupa komitmen pengembangan pariwisata yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030.

Hal ini, dilakukan menjelang pelantikan pemerintahan baru di bulan Oktober 2024 dan dengan semakin dekatnya tahun 2030.

Komitmen tersebut, diwujudkan melalui Sesi Deklarasi Pariwisata bertajuk “Wonderful Indonesia 2030″ yang diadakan dalam Jakarta Marketing Week 2024, di Grand Atrium Kota Kasablanka Jakarta, pada Rabu (15/5).

Pada kesempatan itu, tujuan Deklarasi Pariwisata sendiri adalah untuk memberikan masukan awal dan usulan kepada pemerintahan di periode 2024-2029. Harapannya, adalah dapat meningkatkan inisiatif yang telah ada dan mendukung komitmen global untuk mencapai SDGs tahun 2030.

Deklarasi Pariwisata ini diserahkan langsung kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pada pagelaran Jakarta Marketing Week 2024 yang diselenggarakan oleh MCorp.

“Kita sudah mencanangkan bahwa sustainability dan quality tourism, adalah masa depan pariwisata kita. Kita tidak hanya menghitung jumlah turis yang datang, tetapi juga kualitas dan aspek keberlanjutannya. Jakarta Marketing Week merupakan platform untuk deklarasi Wonderful Indonesia Impact yang menjadi peta jalan kita ke 2030, yang mana kita akan menetapkan pengurangan emisi karbon di sektor pariwisata sampai dengan 50%,” ujar Sandiaga dikutip dalam keterangannya, Jumat (24/5).

(Jakarta Marketing Week 2024)

 

Menerapkan Pariwisata Berkualitas

Dalam agenda tersebut, seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, berkumpul untuk berkomitmen dalam mengelola sektor pariwisata Nasional.

Khususnya, dengan fokus pada inovasi, adaptasi, dan kolaborasi antar-stakeholders secara inklusif untuk mendukung SDGs 2030.

Hal ini juga ditujukkan untuk menerapkan praktik pariwisata berkualitas, sebagai media edukasi bagi wisatawan agar melakukan perjalanan yang bertanggung jawab terhadap destinasi.

Selain itu, ditujukan demi pemanfaatan sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku industri dan masyarakat lokal, serta mengelola sumber daya lingkungan dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang.

Di dalam acara tersebut, terdapat pula sesi Interactive Mini Talkshow untuk membahas langkah strategis dan inisiatif para pelaku industri dalam mengimplementasikan deklarasi, sebagai aksi nyata pengembangan pariwisata yang peduli terhadap SDGs 2030.

Beberapa pemangku kepentingan yang turut hadir dalam sesi ini, adalah Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhati, Founder & Chairman of Ekosistem Director of Tourism and Creative Economy IMA I. Wayan Winawan, serta Ketua Bidang Promosi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) AB Sudewo.

 

Deklarasi Wonderful Indonesia 2030

Seluruh pemangku kepentingan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia yang berkumpul pada Jakarta Marketing Week 2024, juga menyatakan beberapa komitmen berikut.

  1. Melakukan tata kelola yang berorientasi pada inovasi, adaptasi, dan kolaborasi antar-stakeholders secara inklusif, untuk mewujudkan sektor pariwisata Indonesia yang berkontribusi dalam perwujudan SDGs 2030 di Indonesia
  2. Menjalankan praktik quality-oriented tourism, sebagai media edukasi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata yang bertanggung jawab terhadap destinasi dan sekitarnya.
  3. Menjadikan sektor pariwisata sebagai alat peningkatan kesejahteraan pelaku industri dan masyarakat lokal, serta melakukan pengelolaan sumber daya lingkungan yang mempertimbangkan dampak positif destinasi pariwisata dalam jangka waktu yang panjang.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: