Mahasiswa Unila Bikin Obat Pereda Insomnia, Cuma Modal Permen?

11 Juli 2024
Tim PKM-K Universitas Lampung yang menciptakan obat insomnia. (Foto: Situs web Unila)

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Lampung (Unila) menciptakan obat pereda insomnia berupa permen jeli.

Inovasi permen jeli pereda insomnia yang dirancang khusus untuk generasi z ini, dinamakan permen Lyca.

Dipimpin Nisrina Ageng Fatikha Sari dari program studi teknologi industri pertanian angkatan 2023, tim ini terdiri atas Fran Denis Sitohang, Muhammad Hibban Fadlurrohman Ayyasy, Muhammad Rafliansyah, serta Rosa Arum Kinasih. Mereka mendapat bimbingan dari dosen Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si.

Lyca adalah permen jeli yang terbuat dari ekstrak daun centella asiatica sebagai bahan utama. Bahan lainnya meliputi gelatin, gula stevia, asam sitrat, dan pewarna makanan.

Produk ini, dirancang sebagai solusi praktis dan sehat untuk mengatasi masalah insomnia yang banyak dialami generasi muda saat ini.

Menyitat dari situs web Unila, Nisrina menjelaskan inspirasi menciptakan produk ini berawal dari banyaknya Gen-Z yang kesulitan tidur, serta menghabiskan banyak waktu di media sosial.

“Kami ingin membuat inovasi agar bisa membantu Gen-Z yang mengalami insomnia,” ujar Nisrina dalam keterangannya, disitat Kamis (11/7).

(Permen insomsia Lyca)

 

Memilih Bahan Alami

Pemilihan daun centella asiatica sebagai bahan, utama didasarkan pada berbagai manfaat kesehatannya yang belum banyak dimanfaatkan.

“Kami melihat daun centella asiatica dikenal sebagai tanaman liar yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, tanaman tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan,” jelas Fran.

Proses penelitian dan pengembangan Lyca, dimulai dari riset tentang fungsi dan kegunaan daun pegagan melalui jurnal-jurnal ilmiah. Tim kemudian melakukan trial and error beberapa kali, hingga menemukan formula yang diinginkan.

Muhammad Hibban menjelaskan, timnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menemukan formula yang tepat.

“Hingga saat ini kami masih terus mengimprovisasi resep berdasarkan feedback dari para pembeli,” kata Hibban.

Hibban melanjutkan, tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah menemukan formulasi terbaik untuk membuat permen.

“Kami mencoba berkali-kali dan membaca dari berbagai sumber, hingga berkonsultasi dengan dosen pembimbing kami,” ungkap Muhammad Rafliansyah.

Namun, upaya tersebut terbayar dengan keberhasilan mereka menciptakan produk yang tidak hanya membantu meredakan insomnia, tetapi juga rendah kalori karena menggunakan gula stevia.

Tim memastikan, efektivitas produk berdasarkan jurnal ilmiah dan observasi terhadap salah satu pembeli mereka.

Rosa, salah satu anggota tim, menjelaskan, timnya juga memberikan peringatan untuk menjauhi distraksi seperti ponsel sebelum tidur agar tidak menghambat kinerja produk mereka.

Selain itu, mereka menggunakan bahan-bahan berkualitas dan memiliki izin edar, sehingga aman dan bermanfaat bagi konsumen.

Melalui inovasi ini, tim PKM-K Unila berharap Lyca dapat menjadi solusi efektif bagi Gen-Z yang mengalami insomnia.

“Kami berharap produk kami lebih dikenal di masyarakat luas, sehingga dapat membantu banyak orang,” tutup Nisrina.

Permen jeli Lyca sudah bisa dibeli secara daring di beberapa marketplace. Untuk informasi selengkapnya, bisa dilihat melalui laman Instagram @permenlyca

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: