Makan Nasi Beku dari Kulkas Dinilai Lebih Sehat, Bagaimana Faktanya?
13 Maret 2025

Media sosial diramaikan dengan tren makan nasi beku yang dipanaskan untuk mengurangi kadar gula di dalamnya. Bagaimana fakta nutrisinya?
Belum lama ini, beredar tren masyarakat mengonsumsi nasi dingin atau beku yang disimpan di kulkas, lalu dihangatkan kembali sebelum dikonsumsi.
Warganet menilai, cara ini bisa menurunkan glukosa dalam nasi, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi dibandingkan nasi panas yang dimasak secara langsung.
Menyitat dari situs web Healthline, nasi dingin memiliki kandungan pati resistan yang lebih tinggi daripada nasi yang baru dimasak.
Pati resistan adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Berbeda dengan karbohidrat biasa yang dipecah menjadi glukosa dan diserap ke dalam darah, pati resistan melewati usus halus tanpa dicerna.
Bakteri baik di usus besar kita memfermentasi pati resistan, menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA ini memiliki berbagai manfaat, seperti mengontrol gula darah, menyehatkan usus, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi lemak perut.
Saat nasi dimasak dan didinginkan, terjadi proses yang disebut retrogradasi, yaitu pembentukan kembali ikatan antar molekul pati.
Proses ini meningkatkan kandungan pati resistan dalam nasi. Semakin lama nasi didinginkan, semakin tinggi kandungan pati resistannya.
Menariknya, nasi yang didinginkan dan kemudian dipanaskan kembali memiliki kandungan pati resistan yang lebih tinggi daripada nasi yang baru dimasak. Ini berarti, nasi sisa yang dihangatkan kembali ternyata lebih bermanfaat bagi kesehatan daripada nasi segar.
Risiko Menghangatkan Nasi Beku
Meskipun memiliki manfaat yang baik, tetapi makan nasi beku yang dihangatkan kembali juga memiliki risiko kesehatan.
Di antaranya, bisa meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus yang dapat menyebabkan kram perut, diare, atau muntah dalam waktu 15–30 menit setelah memakannya.
Bacillus cereus adalah bakteri yang biasanya ditemukan di tanah yang dapat mencemari nasi mentah. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk membentuk spora yang berfungsi sebagai perisai dan memungkinkannya bertahan hidup saat dimasak. Jadi, nasi dingin mungkin masih terkontaminasi, bahkan setelah dimasak pada suhu tinggi.
Namun, masalah utamanya bukanlah keberadaan bakteri itu sendiri, melainkan cara kita mendinginkan dan menyimpan nasi. Bakteri patogen, termasuk Bacillus cereus, berkembang biak dengan cepat pada suhu antara 4-60°C, yang dikenal sebagai “zona bahaya”.
Jika nasi dingin dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, spora bakteri akan berkecambah, berkembang biak dengan pesat, dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Gejala yang timbul biasanya berupa kram perut, diare, atau muntah dalam waktu 15-30 menit setelah mengonsumsi nasi yang terkontaminasi.
Tips Aman Konsumsi Nasi Beku
Untuk menghindari risiko keracunan makanan dan memaksimalkan manfaat konsumsi nasi beku, lakukan beberapa tips ini.
- Dinginkan nasi dengan cepat: Setelah matang, dinginkan nasi secepat mungkin sebelum dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer.
- Simpan dengan benar: Simpan nasi dalam wadah kedap udara di dalam kulkas (maksimal 1-2 hari) atau freezer (maksimal 1 bulan).
- Panaskan dengan benar: Panaskan nasi hingga benar-benar panas (setidaknya 75°C) sebelum dikonsumsi. Cara menghangatkan yang disarankan adalah dengan cara dikukus.
- Jangan memanaskan ulang lebih dari satu kali: Hindari memanaskan ulang nasi beku lebih dari satu kali untuk mengurangi risiko pertumbuhan bakteri.
gp6mlp
klidoi