Memanusiakan Manusia, Kepala Desa Ini Bertahun-tahun Rawat Puluhan ODGJ Telantar di Kuningan
Lukman Mulyadi (53), Kepala Desa Tambakjaya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, merawat puluhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ditelantarkan keluarganya di Kuningan.
Lukman rela terjun langsung merawat ODGJ yang ditelantarkan keluarganya, hingga akhirnya bisa beraktivitas seperti sedia kala.
ODGJ merupakan orang yang mengalami gangguan dalam berpikir, berperilaku, dan perasaan. ODGJ termasuk ke dalam entitas Penyandang Disabilitas Mental (PDM).
Beberapa jenis gangguan jiwa yang dapat dialami ODGJ, adalah depresi, bipolar, skizofrenia, gangguan kecemasan, hingga gangguan kepribadian. Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan menimbulkan penderitaan.
Tidak sedikit ODGJ yang akhirnya ditelantarkan keluarganya sendiri karena dianggap sebagai beban atau aib. Selain itu, beberapa kasus PDM juga tidak dimasukkan ke dalam kartu keluarga (KK), sehingga mereka menjadi kesulitan memiliki KTP.
Kurangnya perhatian, akses kesehatan, dan akses sosial kepada para ODGJ inilah yang mendorong Lukman untuk maju menjadi seorang kepala desa.
(Lukman bersama pengidap PDM. Foto: Tangkapan layar YouTube Kang Dedi Channel)
Membangun Yayasan Sendiri
Sejak 2016, Lukman sendiri telah banyak memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial dan penanganan terhadap ODGJ.
Awalnya, gerakan kepedulian terhadap ODGJ diinisiasi oleh para perempuan di timnya. Melihat hal ini, hati Lukman pun terketuk, sehingga ia memutuskan untuk turut serta memberikan perhatian kepada mereka.
Untuk memfasilitasi pengidap PDM, pada tahun 2019 Lukman mendirikan Yayasan Rumah Antara Graha Berdaya.
Yayasan ini, berfokus memberikan perhatian dan pembinaan bagi para penyandang disabilitas mental. Tujuannya, adalah sebagai jembatan antara para penderita dengan keluarganya.
Bisa dibilang, awal berdirinya yayasan ini didasarkan pada rasa empatinya yang besar. Lukman ingin mengurus PKM yang banyak ditelantarkan begitu saja, baik oleh keluarga maupun pemerintah setempat.
“(Mau merawat ODGJ karena) panggilan jiwa,” ujar Lukman dikutip dari tayangan YouTube Kang Dedi Channel, Kamis (18/10).
Para PDM yang tinggal di Graha Berdaya ini berasal dari berbagai lokasi. Ada yang dari wilayah Jawa Barat, bahkan luar Jawa Barat.
Tidak sedikit dari mereka yang juga dibiarkan berkeliaran di jalanan. Padahal, mereka harusnya dirawat dan terus dibimbing agar pulih.
“Kemudian kita evaluasi, kenapa dalam penanganan gangguan jiwa ini gagal? Karena tidak adanya rehabilitasi, (setelah diberi perawatan) dia (pengidap PDM) langsung dibawa dari rumah sakit ke rumah,” kata Lukman
Di Graha Berdaya, PDM terus didampingi dan diarahkan perilakunya agar bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Penderita gangguan jiwa yang mendapat rehabilitasi di Graha Berdaya ini banyak yang kembali pulih, sehingga dapat dipulangkan kepada anggota keluarganya.
(Lukman bersama pengidap PDM. Foto: Tangkapan layar YouTube Kang Dedi Channel)
Diajari Berbagai Kegiatan Produktif
Berdasarkan data, pada tahun 2021 Kabupaten Kuningan mencatat 2.367 orang yang mengalami gangguan jiwa.
Namun, belum seluruhnya dapat dibina karena keterbatasan sarana dan tenaga yang ada. Untuk tenaga perawatnya pun, kata Lukman, sebagian merupakan para penderita yang sudah dinyatakan sembuh dari ganguan mental dan mengabdikan diri membantu yayasan.
Menyitat dari situs web Pemerintah Kabupaten Kuningan, sejak awal yayasannya berdiri, Lukman bersama beberapa pengurus lainnya telah mengelola ratusan PDM.
Untuk saat ini, Lukman sendiri menampung 20 PDM di dalam Graha Berdaya. Selama di sana, mereka melakukan rehabilitasi medis, terapi okupasi, pembinaan perilaku dan koginitif, terapi penghidupan, serta kemandirian dan sosial.
Tidak hanya itu, menyitat dari situs web KuninganMass, para PDM juga diajari untuk membuat kertas daur ulang dari limbah pelepah pohon pisang, serta kegiatan produktif lainnya.
Di antaranya seperti membuat kursi bulat, pot bunga dari limbah kain dan semen, tas daur ulang, batu bata dari pasir, keset, makanan ringan, dan lain-lain.
Lukman mengaku, dirinya selalu mengusahakan semaksimal mungkin upaya untuk kepulihan pasien. Selain dibimbing untuk pulih, kadang juga dirinya harus mengurus kepindahan pasien agar jadi penduduk setempat.
Setelah secara dibantu secara administrasi, pasien harus diusahakan mendapat BPJS pun akan diurus. Apalagi, pasien perlu obat yang berkelanjutan.
Untuk menanggung kehidupan pasien yang tidak lagi diperhatikan pihak keluarga, Lukman menyebut ada subsisi silang, sehingga membantu mereka yang sedang diusahakan pulih.
Ke depannya, Lukman bertekad untuk terus menjalankan misinya merawat PDM dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap mereka.
o97vfe