Siswa Jurusan Teknik Pemanasan, Tata Udara, dan Pendinginan dari SMK TI Pembangunan Kota Cimahi, Jawa Barat, membuat mesin es krim dari limbah elektronik.
Sejumlah siswa Jurusan Teknik Pemanasan, Tata Udara, dan Pendinginan, berhasil menyalurkan idenya dengan menciptakan mesin pembuat es krim sederhana.
Mesin pembuat es krim sederhana ini, merupakan hasil dari penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilakukan di SMK TI Pembangunan Kota Cimahi.
Mengutip dari situs web Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mesin putar yang berfungsi untuk membuat es krim ini dibuat oleh Akmal Fauzan Suwanda, Dendi Dwi Wijayanto, Firmansyah Ahmadani Suhara, dan Ika Indriani Azzahra.
Kepala SMK TI Pembangunan Kota Cimahi Didit Ariadi menjelaskan, awalnya siswa diberikan tugas P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan.
“Siswa ditugaskan untuk membuat produk dari barang bekas, khususnya limbah elektronik sesuai dengan kompetensi keahliannya,” ujar Didit dikutip dalam keterangannya, Kamis (20/7).
Setelah mendapatkan tugas, para siswa pun mencari ide untuk menghasilkan sebuah produk sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Ide membuat mesin pembuat es krim ini, muncul saat salah satu siswa tak sengaja melihat konten video mesin pembuat es krim sederhana di media sosial.
Tertarik untuk membuat hal yang sama, akhirnya mereka pun saling berdiskusi dan meminta bimbingan dari para guru untuk mengeksekusinya.
“Ya awalnya saya melihat-lihat konten tentang es krim di media sosial. Kemudian, muncullah konten mesin pembuat es krim simpel dengan waktu yang cepat. Dari sini kemudian muncul ide untuk membuat mesin sederhana pembuat es krim dari barang bekas,” ucap Akmal.
(Perakitan alat pembuat eskrim)
Di dalam membuat mesin tersebut, para siswa menggunakan beberapa bahan, seperti motor kompresor, mesin bor, vanbelt, dan plat besi.
Proses pembuatannya pun tak membutuhkan waktu lama karena jika bahan-bahan sudah ada, dalam sehari pun mesin ini bisa selesai dikerjakan.
Saat proses perangkaian, para siswa didampingi oleh guru pembimbing, sehingga terciptalah alat pembuat es krim sederhana.
Saat ini, mesin pembuat es krim karya siswa SMK TI Pembangunan Kota Cimahi masih digunakan untuk kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah.
Rencananya, mesin ini akan diproduksi massal, sehingga masyarakat pun bisa merasakan manfaat dari mesin buatan siswa SMK TI Pembangunan Kota Cimahi.
“Sempat ada beberapa permintaan dari warga sekitar untuk pemesanan alat. Akan tetapi, sekarang kita fokus untuk menyempurnakan alat tersebut dan mendapatkan hak paten terlebih dahulu sebelum kita memproduksi masal mesin ini,” jelas Didit.
Kelebihan dari mesin ini, adalah mampu membuat es krim menjadi lebih cepat dibandingkan dengan mesin telah beredar dan digunakan terlebih dahulu di pasaran.
“Biasanya dalam memproduksi es krim bisa memakan waktu 7 jam-8 jam. Namun, dengan mesin ini, waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi hanya memakan waktu sekitar 1 jam-1,5 jam, sehingga jauh lebih efisien,” tutur Akmal.
Didit berharap, ke depannya siswa SMK TI Pembangunan Kota Cimahi dapat menghasilkan karya-karya yang lebih inovatif lagi. Sekolah pun akan sangat mendukung lahirnya ide-ide kreatif tersebut.
“Kalau ada siswa yang kreatif kita ikutan bangga ya, artinya didikan kita berhasil, bisa menghasilkan karya yang nantinya berguna untuk masyarakat luas,” ungkap Didit.
Sementara itu, pembuatan produk ini memberikan pengalaman yang berharga untuk para siswa yang terlibat.
“Ikut senang karena tidak menyangka produk yang kami buat ini bisa diminati oleh banyak orang. Produk ini juga menjadi jawaban, bahwa barang elektronik bekas juga bisa diolah kembali menjadi barang yang memiliki nilai guna yang tinggi,” tutup Dendi.