Pakai Dana Pribadi, Polisi Ini Rela Selamatkan Sekolah ABK yang Hampir Tutup
Ps. Pamin Subbid Paminal Propam Polda Jambi Ipda Desri Iswandi, rela merogoh dana pribadinya untuk menyelamatkan sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang hampir tutup.
Ipda Desri Iswandi menyelamatkan Yayasan Bina Insani yang berada di Kawasan Talang Bakung, Kec. Pal Merah, Kota Jambi.
Yayasan Bina Insani adalah tempat terapi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus di Jambi. Akibat pandemi Covid-19, yayasan ini pun hampir tutup.
Melihat kondisi yayasan dan anak-anak yang terancam, Ipda Desri Iswandi pun tergerak untuk membantu dan menjadi ayah asuh bagi mereka.
Tidak hanya meluangkan waktu, Ipda Desri bahkan rela merogoh kocak pribadinya untuk mendanai yayasan ini agar bisa tetap berdiri.
Berkat bantuan yang diberikan, kini ada sekitar 28 orang anak dan sekitar 7 pendidik yang berada di bawah naungan Ipda Desri.
(Ipda Desri. Foto: detik.com)
Tergerak karena Kondisi Sekolah yang Tidak Memadai
Ipda Desri menjelaskan, tindakannya untuk membantu anak-anak di Yayasan Bina Insani bermula saat dirinya melakukan dinas di Direktorat Lalu Lintas Polda Jambi.
“Saya diberitahukan oleh adik ipar saya, bahwa ada yayasan ABK akan ditutup karena dampak pandemi Covid-19 pada saat itu,” ujar Ipda Desri dikutip dalam wawancaranya di detik Pagi, Kamis (7/11).
Mendengar hal tersebut, ia pun menemui salah satu orang tua dari murid yang bersekolah di Bina Insani. Kala itu, beliau bercerita bahwa anaknya tidak bisa lagi mengikuti kegiatan proses belajar-mengajar di Bina Insani karena sekolah tersebut akan ditutup.
Hal ini pun membuat orang tua murid bersedih. Apalagi, karena ABK tidak bisa belajar secara daring, sehingga mereka hanya bisa memaksimalkan pembelajaran tatap muka.
Selanjutnya, Ipda Desri menghubungi Edi selaku pengurus Yayasan Bina Insani untuk melihat langsung kondisi sekolah. Di tahun tersebut, jumlah anak didik Bina Insani berjumlah 7-10 orang dengan bantuan 4 terapis.
Saat datang, Ipda Desri terkejut melihat sarana dan prasarana sekolah yang sudah tidak layak lagi digunakan karena sudah banyak yang rusak.
“Tersentak hati saya melihat keadaan itu. Saya menyampaikan kepada Pak Edi, saya (ingin) ikut serta dalam kegiatan proses belajar mengajar Bina Insani ini terlebih dahulu. Saya akan menyiapkan dan merapikan sarana prasarana di sana,” jelas Ipda Desri.
Selain itu, Ipda Desri juga terinspirasi dari ucapan pimpinannya yang mengatakan bahwa polisi harus membantu dan mengayomi masyakat.
“Pimpinan saya sering menyampaikan setiap apel pagi, bahwa sebaik-baiknya manusia itu adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Itu yang yang pertama kali (menjadi motivasi. Selanjutnya, ketika bersentuhan dengan mereka, saya melihat bagaimana kalau seandainya ini adalah anak saya. Jadi saya berusaha melakukan pendekatan kepada anak-anak, berkomunikasi, berbaur dengan mereka, akhirnya dari situlah saya mendapatkan arti syukur yang sesungguhnya,” ungkap Ipda Desri.
(Ipda Desri bersama anak-anak. Foto: tangkapan layar YouTube detik.com)
Bantu Pakai Uang Pribadi
Untuk membantu memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, Ipda Desri rela menyisihkan sebagian gajinya setiap bulan.
Setelah uangnya sudah terkumpul, ia mulai merenovasi sekolah sedikit-demi sedikit. Hal pertama yang Ipda Desri perbaiki, adalah ruang kelas.
“Sekat-sekat yang sudah tidak layak dilihat ataupun digunakan lagi itu saya perbaiki, saya rapikan, dan saya ikut terjun langsung untuk memperbaiki kelas-kelas tersebut. Saya memberikan semua material terkait untuk (memperbaiki) prasarana di sana. Saya juga memberikan warna yang disukai oleh anak-anak, serta saya melakukan pengecatan hingga prasarana dianggap layak,” ungkap Ipda Desri.
Di bulan berikutnya, Ipda Desri membantu menyediakan alat edukasi, alat bermain anak, dan alat terapis yang diperlukan anak-anak di sekolah.
Memberikan Tempat Belajar Permanen
Operasional Yayasan Bina Insani sendiri berdiri di lokasi sewaan, sehingga pihak yayasan harus membayar biaya operasional kepada pemberi sewa.
Melihat pihak yayasan yang kesulitan membayar sewa, membuat Ipda Desri tergerak untuk memberikan fasilitas yang lebih layak bagi anak-anak.
Setelah mengantongi izin dan mendapatkan dukungan dari keluarga besarnya, Ipda Desri bersama keluarga membangun gedung sekolah di sebelah rumah orang tuanya yang rampung dikerjakan pada tahun 2021.
Setelah memastikan bangunan aman dan layak digunakan untuk kegiatan sekolah, akhirnya di tahun 2022 operasional Yayasan Bina Insani pindah ke gedung tersebut.
“Alhamdulillah sekarang sudah berkembang, terapis sudah ada 7-8 orang, anak-anak yang sekarang diterapis kurang lebih ada 28 orang,” jelas Ipda Desri.
(Ipda Desri bersama anak-anak. Foto: tangkapan layar YouTube detik.com)
Membantu Mengajar
Tak hanya membantu dari segi biaya, Ipda Desri bahkan rela meluangkan waktunya usai berdinas untuk mengajar berhitung, membaca, hingga terapi kesehatan anak-anak di sekolah.
Tanpa mengharapkan imbalan, pria ramah itu membantu aktivitas belajar di yayasan secara tatap muka, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sebelum terjun mengajar, Ipda Desri hampir setiap hari mengamati bagaimana cara anak-anak berinteraksi dengan para terapis.
Setelah melihat kedekatan anak-anak dengan para terapis, Ipda Desri pun mengutarakan keinginannya untuk membantu mengajar anak-anak.
“Akhirnya saya diajarkan pertama kali itu di tahun 2020, (diajarkan) terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) terapi tersebut termasuk terapi bermain, okupasi, fisioterapi, dan terapi yang tuna wicara. Tapi saya hanya (dibolehkan) memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karena kalau (mengajar) yang lebih lagi itu harus ada sertifikasinya,” kata Ipda Desri.
Ipda Desri berharap, tindakannya bisa menginspirasi anggota kepolisian yang lain untuk selalu berbuat baik terhadap sesama. Pasalnya, sekecil apa pun kebaikan yang diberikan pasti memiliki nilai.
“Untuk Bina Insani, semoga tetap sukses ke depannya dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat banyak, terutama di provinsi Jambi khususnya dan di Indonesia pada umumnya,” tutup Ipda Desri.