Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara – Season 2
Patriot di Gelanggang Bulu tangkis
Sejarah bulu tangkis Indonesia tak bisa dilepaskan dari rekam jejak peranakan Tionghoa yang mengharumkan nama bangsa di gelanggang bulu tangkis dunia. Hal tersebut tak lepas dari ekosistem pembinaan bulu tangkis nasional yang mampu mencetak atlet-atlet berprestasi, seperti yang dilakukan PB Djarum sejak diresmikan tahun 1974.
Hariyanto Arbi salah satunya, legenda bulu tangkis peranakan Tionghoa tersebut mampu menorehkan tinta emas di berbagai kejuaraan dunia. Dirinya berhasil menyabet gelar juara All England, Thomas Cup, hingga kejuaraan dunia lainnya. Memiliki darah Tionghoa, adik dari Hasotomo Arbi dan Eddy Hartono tersebut acapkali mendapatkan cibiran saat belia. Namun, hal tersebut tak dihiraukan dan tetap semangat berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
Selain itu, peranakan Tionghoa juga berkontribusi dalam perkembangan industri shuttlecock, salah satunya di wilayah Tegal. Hal tersebut ditandai oleh keberadaan tiga tugu shuttlecock Garuda, Gajah Mada, dan Sinar Mutiara sebagai penanda wilayah. Masa kejayaan industri shuttlecock Tegal pada kurun waktu 1970 hingga 1980-an, dan memberikan manfaat bagi warga sekitar dengan terciptanya industri rumahan shuttlecock di Desa Lawatan yang masih eksis di tengah modernisasi zaman.
Recommendation