Patut Dicontoh! Aktivis Lingkungan Ini Ubah Tanah Warisan Jadi ‘Rumah’ bagi 50 Juta Pohon Langka

27 Maret 2025

Aktivis lingkungan Dusharla Satyanarayana. (Foto: Times of India)

Dusharla Satyanarayana (71) berhasil mengubah tanah warisan keluarganya secara turun temurun, menjadi hutan seluas 70 hektare yang ditumbuhi 50 juta pohon langka dari seluruh negeri.

Satyanarayana merupakan seorang aktivis hak-hak air dan pendiri Jala Sadhana Samithi (JSS). Ia telah mendedikasikan lebih dari 50 tahun hidupnya untuk mengadvokasi pengelolaan air yang berkelanjutan di distrik Nalgonda, Telangana, India.

Menyitat dari Indian Express, Satyanarayana mengatakan bahwa ia merasa terhubung secara spiritual dengan alam sejak usia dini.

Ketika berusia 27 tahun, Satyanarayana berhenti dari pekerjaannya di bank dan memutuskan untuk berfokus pada isu lingkungan.

Sejak saat itu, Satyanarayana telah meregenerasi tanah warisan keluarganya secara turun temurun seluas 70 hektare menjadi surga ekosistem alam.

Satyanarayana memiliki pandangan unik tentang tanahnya di Raghavapuram. Dia percaya bahwa bukan dia pemilik sejati tanah itu, tetapi justru tumbuhan dan hewan yang hidup di sana. Dia melihat dirinya sebagai ‘pelayan’ yang bertugas menjaga dan merawat mereka.

Saya telah melindungi tanah ini selama tiga generasi. Banyak anggota keluarga yang menyatakan kesediaan mereka untuk mengkomersilkan tanah tersebut dan berani membayar banyak. Namun, saya tidak akan melepaskannya karena alasan-alasan nonlingkungan, bahkan anak-anak saya bukanlah pewaris tanah ini,” ujar Satyanarayana dikutip dalam keterangannya, Kamis (27/3).

(Aktivis lingkungan Dusharla Satyanarayana. Foto: Times of India)
 

Mengumpulkan Benih Pohon Langka

Hutan yang ia juluki sebagai ‘rumah dengan 360 pintu dan 660 jendela’ ini, dibangun dengan kerja keras selama lima dekade.

Satyanarayana bepergian jauh untuk mengumpulkan benih dan anakan spesies hutan langka dari seluruh negeri dan menanamnya di tanahnya. Ia juga menggali sistem kanal untuk menampung air hujan yang turun dari bukit kecil untuk menyirami tanamannya.

Tak hanya itu, Satyarayana pun menggali tujuh kolam di berbagai lokasi dengan bendungan yang membentuk rantai.

Kemudian, ia memasang sumur bor untuk memastikan air di kolam-kolam ini tidak pernah kering. Kolam-kolam tersebut diapit oleh berbagai spesies teratai, tempat ikan, kura-kura, katak asli, dan makhluk hidup lainnya yang tumbuh subur.

Beberapa jenis tumbuhan yang ada di hutan tersebut, adalah birthwort india, jarong, pohon ulir india, melati spanyol, kacang ulir, asam jawa, jambu biji, mangga, jamun, bael, ara cluster, nimba, palem, babul, jana, pohon suci, plum, tanaman obat, dan masih banyak lagi.

Satyanarayana mengaku, ia menanam beragam spesies pohon untuk meningkatkan kesehatan tanah dan menyediakan habitat bagi satwa liar.

Manusia merupakan ancaman bagi keberadaan hutan dan satwa liar. Satwa liar hanya ada karena adanya hutan. Jika tidak ada rumah bagi mereka, mereka akan menjelajah ke permukiman manusia. Selain menjaga keseimbangan lingkungan, hutan juga berperan penting dalam mencegah konflik antara manusia dan satwa, sehingga kelangsungan hidup mereka menjadi sangat penting,” katanya.

 

Tidak Memanen Buah

Menariknya, Satyarayana membiarkan buah-buahan matang tetap di pohonnya, serta menanam millet dan biji-bijian lainnya di ladang seluas beberapa hektare untuk memastikan burung dan hewan di hutan tersebut bisa makan tanpa gangguan.

Tak ada satu pun buah yang dipanen. Bisa dibilang, apa pun yang tumbuh di sini juga akan membusuk di sini, sehingga bisa menyuburkan tanah dan membentuk bagian dari hutan.

Satyanarayana yang tinggal di gubuk dalam hutan, tidak mengharapkan apa pun selain lingkungan yang baik di dalam hutan yang bisa mengisi ulang tenaganya.

Ke depannya, aktivis lingkungan ini berniat untuk membuat kolam tambahan dan memperluas proyek hutannya lebih jauh.

Ia juga akan terus mengedukasi orang lain tentang pentingnya konservasi alam, sambil mendorong keterlibatan masyarakat dalam praktik-praktik berkelanjutan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: