Desainer muda Akeyla Naraya Alyandina. (Foto: Instagram.com/akeylanaraya)
Designer muda Akeyla Naraya Alyandina (12) berhasil membawa batik Indonesia, khususnya Batik Karawang di berbagai acara pergelaran busana dunia seperti di Rusia, Lebanon, dan Kirgiztan.
Akeyla menunjukkan minatnya di bidang design sejak berusia 2 tahun. Saat itu, Akeyla memang sudah senang menggambar, sampai akhirnya ia menemukan minatnya terhadap design di usia 6 tahun.
Inaraya selaku Ibunda Akeyla mengatakan, dirinya beruntung telah melihat bakat Akeyla sejak usianya masih sangat muda.
“Kebetulan saya punya konveksi di rumah, jadi ketika ada orang yang pesan baju, saya menggambar sketsa baju seadanya lalu Akeyla mengikuti. Di usia 5 tahun, Akeyla sudah bisa membuat sketsa design,” ujar Inaraya dalam wawancara bersama Kompas TV, dikutip Selasa (23/5).
Melihat bakatnya yang tidak biasa, Inaraya kemudian mendaftarkan Akeyla ke sekolah design online.
Setelah mendaftar, Inaraya dikirimkan buku modul design melalui surel, lalu ia berikan kepada Akeyla. Akeyla pun mulai mempelajari ilmu design lebih dalam melalui modul-modul tersebut.
Alhasil, bakat Akeyla menjadi semakin terasah dan desain-desainnya mulai bisa dituangkan ke dalam rancangan busana. Rancangan pertama produk fashion Akeyla, mengangkat tema-tema batik dengan potongan busana dewasa.
Ketertarikan Akeyla terhadap batik sejalan dengan hobinya terhadap sejarah Nasional. Akeyla mengaku, dirinya juga tertarik terhadap motif batik yang beragam. Untuk itu, Akeyla bertekad untuk menunjukkan keistimewaan batik kepada orang-orang asing.
“Aku mau menunjukkan kalau batik lebih dari sekadar baju, tetapi batik adalah identitas dan budaya Indonesia,” kata Akeyla.
(Batik karya Akeyla)
Tidak hanya mengenalkan batik ke mancanegara, Akeyla juga ingin membuka toko batik dan membuat kampung batik untuk memberdayakan pembatik disabilitas.
Sebelum memulai design batiknya, Akeyla sempat berkolaborasi dengan beberapa pembatik di daerah Bekasi, termasuk dengan pembatik pasangan suami-istri yang disabilitas tuli. Setelah itu, Akeyla terus berkolaborasi dengan teman-teman disabilitas dalam pembuatan batik.
Di dalam proses pembuatan batik, Akeyla akan memberikan ide, membuat motif, sampai mendesain baju.
Sementara itu, untuk pengerjaannya Akeyla dibantu oleh teman-teman tunarungu dan tunawicara untuk mengerjakan proses membatik.
(Desain batik buatan Akeyla)
Debut pertama Akeyla di tingkat internasional dimulai saat ia berusia 7 tahun. Saat itu, Akeyla diundang dalam peragaan busana di Moskwa Rusia 2017. Kemudian pada tahun 2018, Akeyla juga menampilkan karyanya di Event Indonesia Days di Beirut, Lebanon.
Tidak hanya itu, Akeyla pun pernah dinominasikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai Tokoh Inspiratif 2018 dan meraih The Best Artist Fashion Art 2017 di Monas.
Ia juga dinobatkan sebagai Duta Batik Kota Bekasi 2019 dan Putri Berprestasi dari Kabupaten Karawang 2021.
Di Indonesia, Akeyla telah berpartisipasi di Jogja Fashion Rendezvous, Jateng in Fashion, Bekasi Fashion Week, hingga Festival Payung Indonesia di Candi Borobudur sejak 2018–2020.
“Harapan aku bisa menunjukkan batik kepada dunia dan memperkenalkan lebih banyak kebudayaan Indonesia ke luar negeri. Aku berharap orang-orang jadi lebih banyak tahu soal batik,” tutup Akeyla.