Patut Ditiru! SMA di Jakarta Ini Pakai Kursi dan Meja Belajar dari Daur Ulang Sampah Plastik
11 Februari 2025

Wastgood menghadirkan meja dan kursi belajar hasil daur ulang 950 kg sampah plastik untuk SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan.
Wastgood yang berfokus pada daur ulang sampah plastik, berkolaborasi dengan Desainer Bas Junianto dan Cundra Setiabudhi untuk menghadirkan furnitur ramah lingkungan di SMA Pangudi Luhur Jakarta.
Founder Wastgood, Arif, mengatakan bahwa inisiasi proyek ini telah direncanakan selama lima bulan. Mulai dari proses pengumpulan limbah, desain, hingga pembuatan prototipe.
SMA Pangudi Luhur sendiri, kata Arif, memiliki program daur ulang sampah, baik sampah organik maupun nonorganik.
“Pengajar SMA Pangudi Luhur, Pak Gigih, memang sudah lama pengin buat meja dari daur ulang. Nah, Mas Cundra sebagai alumni SMA Pangudi Luhur menghubungi Wastgood untuk kerja sama mewujudkan mimpinya, salah satunya untuk membuat bangku dan meja daur ulang,” ujar Arif kepada DAAI TV, Selasa (11/2).
(Meja dan kursi daur ulang SMA Pangudi Luhur)
Proses produksi meja dan kursi belajar daur ulang ini memakan waktu selama dua bulan. Arif menjelaskan, limbah tutup botol kemasan yang digunakan, sebagian dikumpulkan dari sampah yang dihasilkan di SMA Pangudi Luhur.
Sementara itu, sisanya dikumpulkan dari warga sekitar, hingga bekerja sama dengan bank sampah dan pengepul.
Hasilnya, Wastgood berhasil mengumpulkan total hampir 1 ton sampah sebelum akhirnya dipilah dan diproses menjadi furnitur.
“Kita pilah (sampah plastik) warna abu dan biru karna paling banyak,” kata Arif.
Melalui kolaborasi tersebut, Wastgood berhasil mendaur ulang lebih dari 950 kg sampah plastik, lalu mengubahnya menjadi 171 set meja dan kursi.
Secara terperinci, 71 set meja dan kursi daur ulang telah disalurkan dan digunakan oleh beberapa kelas di SMA Pangudi Luhur. Sementara itu, 100 set meja dan kursi daur ulang lainnya masih dalam proses pengerjaan.
Arif menjelaskan, keunggulan meja dan kursi belajar daur ulang dibandingkan dengan meja dan kursi pada umumnya, adalah tahan air dan tidak akan lapuk.
“Khusus untuk produk di SMA Pangudi Luhur juga papan plastiknya di-coating agar lebih kuat dan tahan lama. Semoga aksi kecil ini dapat memberikan dampak yang besar bagi keberlanjutan,” tutup Arif.