Paus Fransiskus Tiba di Indonesia Pakai Jubah dan Topi Putih, Apa Maknanya?

3 September 2024
Paus Fransiskus datang ke Indonesia. (Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/DANU KUSWORO)

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus (88), telah tiba di Indonesia dalam rangka perjalanan apostolik, pada Selasa (3/9). Paus Fransiskus datang dengan mengenakan pakaian dan topi putih, apa maknanya?

Paus Fransiskus dijadwalkan akan tinggal di Indonesia selama 3-6 September. Kedatangan Paus ke Indonesia, tentunya telah dinantikan oleh umat Katolik Tanah Air.

Selama kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus akan mengunjungi beberapa tempat dan bertemu dengan banyak tokoh negara ataupun agama.

Paus Fransiskus juga akan menghadiri pemberkatan dan penyampaian pesan moral dalam sebuah misa agung massal yang dihadiri oleh puluhan ribu orang.

Kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta, turut disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus, Ignasius Jonan, dan tokoh lainnya.

Setibanya di Indonesia, Paus Fransiskus terlihat menggunakan busana ikonik yang selalu ia kenakan, yakni jubah putih dan topi kecil berwarna putih. Sebenarnya, apa makna jubah dan topi putih yang dikenakan Paus?

(Paus Fransiskus)

 

Jubah Putih Paus Fransiskus

Jubah putih yang dikenakan oleh paus dalam tradisi Katolik, dikenal sebagai cassock. Cassock paus biasanya berwarna putih dan menjadi ciri khas pakaian sehari-hari seorang paus.

Namun, ternyata cassock paus memiliki makna simbolis yang mendalam. Warna putih melambangkan kemurnian, kesederhanaan, dan kebajikan.

Sebagai pemimpin gereja Katolik, Paus mengenakan jubah putih sebagai tanda kemurnian hati dan kehidupan yang bersih di hadapan Tuhan.

Warna putih juga mencerminkan kesederhanaan dan kerendahan hati. Ini sejalan dengan ajaran Kristus yang menekankan pentingnya hidup sederhana dan tidak bermegah-megahan.

Di sisi lain, putih juga sering dikaitkan dengan cahaya yang melambangkan kebenaran, pengetahuan, dan harapan. Paus, sebagai penerang jalan bagi umat, diharapkan menjadi sumber cahaya bagi mereka.

Selain berwarna putih, cassock paus juga memiliki beberapa elemen penting, yakni sebagai berikut.

  1. Sabuk (Cincture): Cassock paus sering kali dilengkapi dengan sabuk putih di pinggang yang disebut cincture yang biasanya memiliki jumbai di ujungnya.
  2. Pakaian Formal: Cassock adalah pakaian resmi yang dikenakan paus dalam berbagai acara dan aktivitas sehari-hari, baik di dalam maupun di luar Vatikan.
  3. Tambahan Detail: Cassock paus mungkin juga dilengkapi dengan simbol kepausan seperti cincin kepausan, salib pektoral (salib yang dikenakan di dada), dan sering kali dipadukan dengan zucchetto putih (topi kecil), serta pallium (sejenis selendang liturgi).

Cassock bukan hanya simbol dari jabatan paus, tetapi juga merupakan representasi visual dari peran dan tanggung jawab besar yang diemban oleh pemimpin gereja Katolik ini.

Penggunaan pakaian putih oleh Paus memiliki sejarah yang panjang. Tradisi mengenakan jubah putih ini, dipercaya dimulai sejak Paus Pius V mengadopsi pakaian berwarna putih sebagai tanda kesederhanaan dan mengikuti jejak Santo Dominikus. Sejak saat itu, jubah putih menjadi ciri khas kepausan.

 

Topi Putih Paus Fransiskus

Topi putih yang dikenakan Paus disebut zucchetto. Zucchetto berbentuk bulat dan pas di kepala, biasanya dengan sedikit puncak di bagian atas.

Zucchetto awalnya digunakan untuk melindungi kepala para klerus yang dicukur, tetapi kemudian menjadi simbol jabatan klerikal. Bagi paus, zucchetto putih adalah simbol kemurnian dan kepemimpinan spiritual tertinggi.

Warna zucchetto menunjukkan pangkat pemakainya dalam hierarki gereja. Paus mengenakan zucchetto berwarna putih, kardinal mengenakan warna merah tua (merah anggur), uskup mengenakan warna ungu, dan imam mengenakan warna hitam.

Selain sebagai bagian dari pakaian resmi, zucchetto memiliki beberapa fungsi dan makna, yakni sebagai berikut.

Pelindung Kepala: Zucchetto berfungsi melindungi kepala paus dari sinar matahari dan debu saat melakukan kegiatan di luar ruangan.

Tanda Jabatan: Zucchetto menjadi salah satu tanda pengenal paus sebagai pemimpin tertinggi gereja Katolik.

Simbol Kekuasaan Spiritual: Meskipun sederhana, zucchetto memiliki makna simbolis sebagai mahkota spiritual paus.

Zucchetto dapat dikenakan di dalam maupun di luar acara liturgi. Namun, dalam liturgi tertentu, seperti selama doa konsekrasi dalam misa, zucchetto biasanya dilepas sebagai tanda penghormatan.

Dengan demikian, jubah dan topi putih yang dikenakan paus bukan hanya sekadar busana, tetapi juga mengandung simbolisme yang kaya akan makna spiritual.

Warna putih dan kesederhanaan pakaian paus, mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh gereja Katolik, yaitu kemurnian, kesederhanaan, dan pelayanan kepada umat.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: