Ilustrasi taksi terbang (Foto: Hyundai Motor Company)

Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dibangun dengan konsep kota canggih, pintar, dan futuristik. Rencananya, IKN juga bakal menghadirkan taksi terbang pada tahun 2045 mendatang.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menjelaskan, pembangunan IKN akan menjadi wujud percontohan bagi pembangunan kota lainnya, terutama dalam membangun kota futuristik.

Menurut Bambang, salah satu moda transportasi yang akan dihadirkan di IKN adalah taksi terbang (sky taxi).

Taksi terbang ini, nantinya akan dikembangkan sebagai moda transportasi yang bisa memuat 4 penumpang dan 1 pilot yang siap untuk mendukung mobilitas masyarakat.

Untuk merealisasikan hal ini, Bambang telah menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company pada November 2022 lalu

“Saya juga sudah menandatangani MoU dengan Hyundai Motor, untuk melakukan research proof of concept untuk mobil terbang. Bayangin di tahun 2045, nanti (bisa) hidup dengan smart living di sana,” ujar Bambang dikutip dalam kanal YouTube IKN Indonesia, Kamis (25/5).

Sebagai informasi, kerja sama antara IKN dan Hyundai Motor Company bertujuan untuk memperkenalkan Advanced Air Mobility (AAM) sebagai ekosistem mobilitas cerdas (smart mobility ecosystem) di Indonesia, khususnya di IKN. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan mobil terbang.

Pengembangan ini menjadi yang pertama kalinya bagi Indonesia, sedangkan di dunia konsep mobil terbang juga masih dalam pengembangan.

Menurut Bambang, penerapan AAM di Nusantara sesuai dengan semangat IKN sebagai laboratorium hidup di Indonesia yang terbuka bagi berbagai potensi, khususnya untuk menciptakan budaya kerja, belajar, dan gaya hidup baru.

Sebagai bagian dari kerja sama, Hyundai juga akan mendirikan pusat Research & Development AAM di IKN sebagai bentuk peningkatan riset teknologi di Indonesia, serta menjadikan IKN sebagai pusat pengembangan industri AAM di regional Asia Tenggara.

(Ilustrasi taksi terbang)

Tidak hanya taksi terbang, Bambang mengaku jika IKN juga akan menghadirkan kendaraan otonom (autonomous vehicle) tanpa awak.

Kendaraan otonom ini, direncanakan akan menjadi bagian dari transportasi umum di IKN. Ia menjelaskan, penggunaan kendaraan listrik otonom di IKN bisa mengurangi polusi udara.

Selain itu, kecanggihan navigasi dan sensor kendaraan otonom bisa mengurangi kepadatan dan kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian pengemudi.

Bambang melanjutkan, transportasi publik di IKN Nusantara akan hadir sesuai permintaan (on demand), sehingga tidak ada rute atau trayek tetap.

“Jadi kalau nggak ada penumpang di salah satu halte, dia (kendaraan) tidak akan berhenti di halte tersebut. Jadi dia akan membuat rute yang sesuai dengan demand. Nantinya, para pengguna di sana perlu mengunduh dan mendaftar aplikasi, lalu memilih rute perjalanan lewat aplikasi. Setelah itu, commuter akan membuat rute sendiri dari data aplikasi dibantu dengan artificial intelligence (AI),” tutup Bambang.

Tidak hanya Hyundai, OIKN juga bekerja sama dengan LG CNS untuk mengembangkan kota pintar (smart city) di IKN.

Kerja sama antara OIKN dan LG CNS meliputi penyusunan konsep kota cerdas yang akan diaplikasikan di IKN.

Bambang berharap, IKN bisa menjadi pusat inovasi dan teknologi yang menarik pengembangan bisnis dan ekonomi hijau di Indonesia.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: