Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara – Season 2

[addthis tool="addthis_inline_share_toolbox_tw0n"]

Penjaga Pitarah Pulau Dewata

Di Dusun Lampu, Desa Catur, Kintamani Kabupaten Bangli, warga keturunan Tionghoa tinggal dan hidup menyatu dengan adat serta kebiasaan masyarakat setempat. Mereka menerima pengaruh budaya Bali dengan tangan terbuka. Terlahir mewarisi budaya yang berbeda, etnis Tionghoa di Dusun Lampu memegang teguh kesucian seperti umat Hindu di Bali pada umumnya. Meski memeluk agama Buddha, mereka mendirikan sanggah, tempat suci untuk memuja dan memuliakan leluhur dalam tradisi Hindu.

Pura Dalem Balingkang, yang terletak di Desa Pinggan, Kabupaten Bangli, menjadi simbol akuturasi antara kebudayaan Tionghoa dan Bali. Pura seluas 15 hektar ini, memiliki cerita legenda tentang kisah seorang Raja Bali bernama Sri Jayapangus yang mempersunting Putri Tionghoa bernama Kang Cing Wie.

Toleransi dan gotong-royong juga menjadi tradisi turun-temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat Tionghoa dan Hindu di Bali. Seperti halnya dalam tradisi ngaben. Etnis Tionghoa turut membantu mempersiapkan segala kebutuhan ritual keagamaan ini sebagai bentuk dukungan sekaligus merawat tradisi, begitupun sebaliknya masyarakat Hindu juga mendukung ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat Buddha.

Recommendation