Perbedaan Air Mineral dan Demineral, Mana yang Lebih Baik Untuk Tubuh?
12 Maret 2025

Masyarakat biasanya mengonsumsi air mineral dan demineral untuk menjaga hidrasi dalam tubuh. Apa perbedaan keduanya dan mana yang lebih baik untuk tubuh?
Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia yang menyusun sekitar 60-70% dari berat badan orang dewasa.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi, kelelahan, dan sakit kepala. Untuk itu, penting untuk menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air setiap hari.
Air yang layak dikonsumsi tubuh, adalah air yang bersih, jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Namun, komposisi air sangat bervariasi karena bergantung pada sumber air berasal dan proses pengolahan air.
Tidak hanya air mineral, banyak masyarakat yang juga memilih mengonsumsi air demineral untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari. Namun, apa perbedaannya?
Air Mineral
Air mineral dapat membantu memenuhi kebutuhan mineral yang diperlukan tubuh dan kaya akan manfaat. Beberapa kandungan yang dimiliki air mineral, adalah silika yang bisa menjaga keutuhan dan kinerja jaringan pembuluh darah.
Ada pula kalsium dan magnesium untuk memelihara kesehatan tulang dan otot, serta selenium yang bermanfaat menjaga sel imun agar bisa bekerja secara optimal.
Contoh air mineral, adalah air yang langsung diambil dari mata air pegunungan atau sumur artesis. Air jenis ini biasanya memiliki kandungan mineral yang tinggi dan rasa yang segar.
Namun, perlu diperhatikan bahwa air dari mata air alami harus di uji kelayakan konsumsinya terlebih dahulu.
Menyitat dari situs web FK UI, Guru Besar FK UI Prof. Ari Fahrial Syam menjelaskan, air mineral biasanya memiliki kandungan pH antara 6 dan 8,5.
Air mineral memiliki beberapa keunggulan, yakni kaya mineral alami, rasa lebih segar, berasal dari sumber alami yang terlindungi, dan cocok untuk dikonsumsi sehari-hari.
Selain mengetahui jenis dan kandungan air, pastikan juga kualitas air minum yang akan dikonsumsi sehari-hari.
Ketahui dari mana air minum berasal, sampai proses pengemasan air minum. Pilihlah air minum yang diproses secara aman, memenuhi aturan yang berlaku, serta telah melalui uji kualitas yang ketat.
Air Demineral
Air demineral adalah jenis air yang memiliki sedikit, atau tidak ada sama sekali kandungan mineral di dalamnya karena telah melalui proses pemurnian.
Air demineral diproduksi secara artifisial (buatan) dan biasanya memiliki pH antara 5 dan 7,5.
Mengutip Dr. Allan E. Bani yang menulis dalam buku berjudul ‘Your Water and Your Health’, menyebutkan kalau air demineral aman dan bermanfaat untuk membantu membersihkan mineral anorganik yang terdapat di dalam tubuh.
Air demineral memiliki beberapa keunggulan, yakni sangat murni, bebas dari kontaminan seperti logam berat, cocok untuk penggunaan dalam industri, dapat mencegah penumpukan mineral yang dapat merusak peralatan.
Adapun contoh air demineral, adalah air distilasi (air suling), air reverse osmosis (ro) yang banyak dipasang di rumah atau kantor, dan air deionisasi yang kerap digunakan dalam beberapa peralatan medis.
Sementara itu, penelitian dari Environmental Research sebagaimana dikutip dari Hellosehat.com mengungkapkan, air demineralisasi mengandung mineral, yakni natrium, kalium, magnesium dan kalium dengan konsentrasi rendah. Apabila terus dikonsumsi, hal ini dapat meningkatkan risiko kekurangan mineral pada tubuh.
Untuk itu, konsumsi air demineral jangka panjang dapat menyebabkan kegagalan mengembalikan mineral dalam tubuh yang keluar melalui keringat. Selain itu, bisa juga menganggu keseimbangan pH, elektrolit, dan mineral dalam darah dan jaringan.
Masih dalam penelitian yang sama, diketahui bahwa konsumsi air demineral dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti hipertensi hingga serangan jantung, bahkan mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid.
Selain itu, hilangnya elektrolit dalam air dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Dengan demikian, WHO tidak menyarankan air tanpa kandungan mineral untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.
Secara umum, air mineral lebih baik untuk tubuh dibandingkan air demineral, terutama untuk konsumsi sehari-hari.
rsx4hx