Pilar-pilar Kemanusiaan

Perang dunia pertama dan kolonialisme yang berlangsung di Indonesia berdampak pada kesengsaraan rakyat, khususnya di Batavia kala itu. Perdagangan manusia dan diskriminasi dalam bidang medis menjadi permasalahan yang dihadapi oleh etnis Tionghoa.

Seorang perempuan tionghoa bernama Auw Tjoei Lan atau dikenal sebagai Nyonya Lie Tjhian Tjoen, berinisiatif menyelamatkan korban perdagangan manusia tersebut dengan mendirikan rumah penampungan bagi perempuan terlantar. Sementara itu, di bidang medis dokter Kwa Tjoan Sioe dan sekumpulan warga Tionghoa mendirikan klinik Jang Seng Ie, pada tahun 1924. Klinik ini adalah cikal bakal Rumah Sakit Husada saat ini.

Kini, di usia yang menginjak satu abad, warisan kemanusiaan Nyonya Lie dan dokter Kwa Tjhoan Sioe masih terus berkembang dan berdampak makin luas bagi masyarakat. Auw Tjoei Lan, mewariskan pengasuhan dan pendidikan. Dokter Kwa Tjhoan Sioe mewariskan layanan medis. Dua hal ini, adalah pilar bagi perkembangan bangsa yang dirintis di masa sulit dan menjadi bagian perjalanan bangsa Indonesia hingga kini.