Pria Ini Cuma Tidur Selama 30 Menit Setiap Hari Selama 15 Tahun, Apa Alasannya?
Daisuke Hori (40), seorang binaragawan di Shibuya, Tokyo, mengaku hanya bisa tidur tak lebih dari 30 menit setiap malam selama 15 tahun terakhir. Apa alasannya?
Menyitat dari The Independent, Hori mengeklaim bahwa kurangnya waktu tidurnya membuat dia tidak akan melewatkan banyak hal dalam hidupnya.
Dengan demikian, Hori bisa mempertahankan rutinitas yang padat dan melelahkan setiap harinya.
Jadwal harian Hori pun beragam, mulai dari bekerja dan melakukan pekerjaan rumah tangga, hingga berolahraga dan berselancar.
Dia juga mengelola investasi, memainkan alat musik, serta merawat anak dan hewan peliharaannya.
“Saya melatih tubuh saya 13 kali seminggu, bekerja lebih dari 10 jam sehari, dan tidak pernah libur. Jadwalnya sangat bervariasi dari hari ke hari, tetapi satu hal yang tidak pernah berubah, yaitu waktu tidur saya selama 30 menit,” ujar Hori dikutip dalam keterangannya, Jumat (20/9).
Hori sendiri mengakui bahwa gaya hidupnya yang ekstrem, mungkin tidak cocok untuk semua orang. Sebagian besar dokter dan penelitian ilmiah juga merekomendasikan tidur malam selama 7-9 jam.
Namun, bagi mereka yang dapat bertahan dengan waktu tidur yang lebih sedikit dengan cara yang sehat, maka hasilnya dapat menjadi transformatif.
“Tujuan saya telah menjadi kenyataan. Saya punya kebebasan bergerak, kebebasan dalam kesehatan, orang-orang terkasih di sekitar saya, punya lebih banyak waktu, dan kemampuan untuk mencoba apa pun. Saya benar-benar percaya tidak ada orang lain yang sebahagia saya. Baru setelah saya tidur sebentar, saya menemukan kebahagiaan ini. Jika lebih banyak orang dapat hidup tanpa mengkhawatirkan tentang tidur, saya pikir dunia akan menjadi tempat yang lebih damai,” kata Hori.
(Daisuke Hori. Foto: India Times)
Apa Trik untuk Tidur Singkat?
Trik Hori untuk tetap terjaga, adalah tidak membuat otak bosan dengan melakukan aktivitas yang sama dari waktu ke waktu.
“Jangan melakukan pekerjaan yang sama untuk waktu yang lama, jangan berada di posisi yang sama untuk waktu yang lama, hindari menggunakan bagian otak yang sama untuk waktu yang lama. Dengan kata lain, lakukan perubahan secara teratur,” jelas Hori.
Hori bahkan hanya makan makanan rendah karbohidrat, serta memperhatikan kadar gula darah karena kenaikan yang tiba-tiba dapat membuat seseorang merasa mengantuk atau mengantuk.
Bagaimana Awalnya?
Kebiasaan Hori dimulai setelah dirinya menyadari bahwa ia menginginkan lebih banyak waktu dalam hidup, serta terinspirasi oleh seseorang yang kurang tidur.
“Saya hanya ingin lebih banyak waktu. Ada seseorang di sekitar saya yang tidur dalam waktu yang singkat dan orang tersebut mengatakan bahwa dia telah menjadi seorang yang tidur sebentar. Saya pikir jika orang lain bisa melakukannya, saya juga bisa,” lanjut Hori.
Pada usia 25 tahun, Hori memulai apa yang kemudian menjadi perjalanan 7 tahun penuh dengan percobaan. Hori bahkan melatih tubuh dan pikirannya untuk berfungsi dengan waktu tidur yang semakin berkurang.
Menurut Hori, prosesnya tidak mudah. Namun, sekarang dengan latihan bertahun-tahun, Hori mengeklaim bahwa dia dapat melakukan lebih banyak hal dalam sehari daripada yang bisa dilakukan kebanyakan orang dalam seminggu.
Bisa Dipelajari?
Hori melatih orang lain untuk mengurangi waktu tidur mereka. Hori mengatakan, kebanyakan orang dapat belajar untuk tidur hanya 3-4 jam dalam waktu 6 bulan dengan berlatih di bawah bimbingan seorang profesional.
Hori mengatakan, dia telah membantu sekitar 2.100-2.200 orang yang ingin mengubah gaya hidup mereka dan menjadi orang yang kurang waktu tidur.
“Tidur itu seperti otot, dan penting untuk melatihnya secara bertahap. Anggap saja seperti belajar atau berlatih. Tidur juga bersifat fisik. Jika Anda mengikuti aturannya, Anda bisa membuatnya lebih singkat,” lanjut Hori.
Namun, Hori memperingatkan bahwa ini adalah perubahan gaya hidup yang drastis dan tidak semua orang bisa bertahan hidup dengan mengurangi waktu tidur.
“Tidur selama 30 menit adalah ide yang ekstrem. Tidak banyak orang yang membutuhkan waktu dan kebebasan sebanyak itu. Keinginan untuk tidur itu kuat, jadi saya tidak menyarankan untuk melawannya. Yang penting adalah merancang kegiatan yang menghindari keinginan untuk tidur,” katanya.
(Daisuke Hori bersama keluarganya. Foto: India Times)
Bahaya Kurang Tidur
Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun, telah memperingatkan agar seseorang tidak tidur kurang dari enam jam.
Pasalnya, kurangnya waktu tidur memberikan banyak bukti bahwa bahwa bisa memberikan efek buruk pada kesehatan.
Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa yang berusia antara 18-64 tahun harus tidur selama 7-9 jam. Sementara itu, mereka yang berusia di atas 65 tahun mungkin membutuhkan 7-8 jam waktu tidur.
Kurangnya waktu tidur dari jumlah yang disarankan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti berkurangnya kekebalan tubuh, tekanan darah tinggi, dan depresi.
Spesialis pengobatan tidur Nancy Foldvary-Schaefer mengatakan bahwa tidur sangat penting bagi setiap organ dalam tubuh, termasuk otak, karena membantu tubuh memulihkan nutrisi, membersihkan racun, dan mengisi ulang energi untuk hari berikutnya.
Kehilangan waktu tidur 1,5 jam saja dapat menyebabkan masalah jangka pendek seperti penurunan kewaspadaan, masalah memori, perubahan suasana hati, dan keengganan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Ketika ditanya apakah rutinitasnya mungkin membahayakan dirinya, Hori menegaskan bahwa ia tidak ingin mengubah apa pun tentang bagaimana ia menjalani kehidupannya saat ini.
“Saya sangat senang berolahraga, berselancar, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, dan menemukan hobi dan pemandangan baru, jadi saya tidak berniat untuk mengurangi waktu saya untuk terjaga,” tutup Hori.