Punya Skor IQ 276, Pria Korea Selatan Jadi Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia
Pria asal Korea Selatan, Kim Young-hoon (35) diakui sebagai orang dengan skor Intelligence Quotient (IQ) tertinggi dalam sejarah, dengan skor 276 dalam ajang The World Memory Championships.
Menyitat dari situs web The Korea Herald, menurut World Mind Sports Council, skor tersebut merupakan IQ tertinggi sepanjang sejarah.
Kim menjalani tes berupa ujian penilaian relatif dan ujian multiaspek, dalam bentuk kompetisi yang dilakukan orang-orang terpilih dengan kecerdasan tinggi.
Misalnya, pemilik IQ 180 berkumpul dan berkompetisi dalam bentuk turnamen untuk menentukan pemenang. Selama bertanding, IQ peserta akan dievaluasi secara menyeluruh.
“World Mind Sports Council dengan ini mengakui Young-hoon Kim dari Korea Selatan sebagai orang dengan IQ tertinggi di dunia dan mengucapkan selamat kepadanya,” kata penyelenggara acara, disitat Senin (22/7).
Sebelumnya, rekor skor IQ tertinggi dipegang oleh profesor China-Australia Terence Tao, dengan skor IQ 230.
“Saya ingin meneliti dan membantu meningkatkan kemampuan otak orang-orang di seluruh dunia dengan menggunakan bakat saya di masa depan,” kata Kim.
Pria lulusan Universitas Yonsei di Seoul ini, adalah satu-satunya anggota Mega Society dan Giga Society asal Korea. Adapun Mega Society dan Giga Society adalah klub yang hanya menerima anggota dengan IQ yang sangat tinggi.
Kim merupakan pendiri United Sigma Intelligence Association, yakni kelompok nirlaba yang beranggotakan lebih dari 100 orang cerdas di seluruh dunia, termasuk profesor dari universitas ternama seperti Harvard, Yale, dan Princeton.
Sebagai informasi, The World Memory Championships sendiri, adalah sebuah acara internasional di mana orang-orang yang memiliki kecerdasan tinggi yang telah diseleksi sebelumnya, bersaing dalam sebuah kompetisi bergaya turnamen untuk menentukan pemenang akhir.
Sementara itu, World Mind Sports Council merupakan sebuah organisasi global yang menyelenggarakan kejuaraan otak kelas dunia yang didirikan oleh Tony Buzan.
Selain World Memory Championships, organisasi ini juga menyelenggarakan World Speed Reading Championships dan World Mind Mapping Championships.
Biografi Kim Young-hoon
Menyitat dari situs web 202 Society, Kim memiliki gelar akademik di bidang psikologi, ilmu saraf, konseling & pembinaan, linguistik, sosiologi, filsafat, dan teologi nondenominasi di King’s College London Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience, University of London, Korea University, dan Yonsei University
Kim juga dinominasikan untuk mendapatkan gelar Doktor Kehormatan Sains oleh Queen Mary, University of London pada tahun 2024.
Saat ini, Kim berkarier sebagai penasihat kemitraan penelitian dan berkolaborasi dengan laboratorium dan pusat penelitian di Universitas Cambridge serta Universitas Yale.
Apa Itu IQ?
IQ adalah kemampuan kognitif seseorang untuk menalar, memecahkan masalah, belajar, memahami gagasan, berpikir, dan merencanakan sesuatu. Kecerdasan IQ umumnya digunakan untuk memecahkan masalah yang melibatkan logika.
Tes IQ menjadi uji standar yang dirancang untuk menilai kecerdasan seseorang, apakah memiliki kecerdasan yang kurang, rata-rata, atau superior.
Meskipun skor IQ yang tinggi dianggap berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan seseorang, tetapi banyak ahli yang meyakini bahwa ada banyak komponen lain yang juga ikut berperan dalam menentukan kecerdasan dan kesuksesan seseorang.
Manfaat Tes IQ
Tes IQ umumnya digunakan pada tes minat dan bakat dengan beberapa tujuan, yakni mengukur kecerdasan secara umum, mengukur kemampuan akademik, memprediksi kemampuan kerja, menilai hambatan intelektual, hingga menjadi bahan pertimbangan dalam memilih karier.
Tes IQ bisa menjadi langkah pertama dalam mendiagnosis masalah intelektual. Jika seseorang mendapatkan hasil yang sangat rendah pada tes IQ, ia bisa direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lain.
Misalnya seperti pemeriksaan keterampilan adaptif dan pemeriksaan medis kejiwaan, untuk menentukan penyebab hambatan belajar.
Tingkat IQ seseorang terbagi menjadi beberapa golongan. Di antaranya skor 70–79 (tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental), skor 80–90 (tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal atau disebut dull normal), skor 91–110 (tingkat IQ normal atau rata-rata), skor 111–120 (tingkat IQ tinggi dalam kategori normal atau bright normal), skor 120–130 (tingkat IQ superior), dan 131 atau lebih (tingkat IQ sangat superior atau jenius).
Apa Perbedaan IQ dan EQ?
Berbeda dengan IQ, Emotional Quotients (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan, baik itu perasaan sendiri maupun perasaan orang lain.
Kecerdasan ini juga memberi kesadaran mengenai rasa empati, cinta, kemampuan memotivasi diri, serta kemampuan untuk menghadapi kesedihan dan kegembiraan secara tepat.
Jika IQ adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir, EQ merupakan kecerdasan yang berkembang seiring pertumbuhan psikis anak.
Adapun perkembangan EQ bsia dipengaruhi berbagai faktor, seperti lingkungan yang bisa mendukung kecerdasan emosional anak agar lebih terarah.
Seseorang yang memiliki EQ tinggi, akan unggul dalam hal sosialisasi. Rasa empati yang tinggi ini, akan membuat mereka mudah dekat dengan orang-orang di sekitarnya.