Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang pada suhu dan pola cuaca. Iklim ekstrem yang berlangsung belakangan ini menyebabkan kerusakan sumber daya lahan pertanian, intensitas kekeringan, peningkatan kelembaban hingga peningkatan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Prof. Yunita, seorang antropolog bekerja sama dengan ahli agrometeorologi, mengembangkan program edukasi berkelanjutan bagi para petani se-Indramayu yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Tanggap Perubahan Iklim (P2TPI). Upaya yang dilakukan adalah mengembangkan kemampuan petani untuk melakukan analisis agrometeorologi berdasarkan data yang mereka kumpulkan sendiri. Data-data ini diperolah antara lain dari pengukuran curah hujan yang dilakukan sendiri oleh petani. Nantinya lewat analisa yang sudah dilakukan, para petani mampu menentukan jenis tanaman dan teknologi apa yang bisa digunakan untuk mencapai produktivitas tertentu.
