Saintis Cilik! Siswa SMP Ini Bawa Pulang Medali di Ajang Olimpiade Sains Internasional
17 Desember 2024
Menjelang akhir tahun, siswa-siswi Indonesia berhasil membawa pulang 2 medali perak dan 4 medali perunggu dalam ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-21 di Bucharest, Romania.
Kepala Pusat Pretastasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Maria Veronica Irene Herdjiono mengapresiasi prestasi yang ditorehkan siswa-siswi ini.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada adik-adik semua yang meraih 2 medali perak dan 4 medali perunggu. Kemudian, para pendamping dan pembina yang sudah membina adik-adik sebelum keberangkatan,” ujar Maria dikutip dari situs web Puspresnas, Selasa (17/12).
Berkompetisi dengan 304 peserta dari 54 negara, berikut adalah daftar peraih medali pada ajang IJSO diselenggarakan pada 2-12 Desember 2024.
Medali Perak:
- Kayser Hwang dari SMP Darma Yudha Pekanbaru;
- Irsy Alvaro Rhein dari SMPS Mentari Intercultural School Bintaro Kota Tangerang Selatan.
Medali Perunggu:
- Raphael Kamil Edward dari SMPN 193 Jakarta;
- Hanin Khairunnisa Fauzan dari SMP Islam Terpadu Raudhatul Jannah Cilegon;
- Jayvin Stanley Chen dari SMP Mahabodhi Vidya Jakarta; dan
- Nadira Mayumi Assyakirah dari SMP Al Azhar Mandiri Palu.
(Pemenang olimpiade sains di ajang International Junior Science Olympiad)
Pembinaan dilaksanakan sebanyak tiga tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 8-17 September 2024, tahap kedua pada 17-26 September 2024, dan tahap ketiga pada 8 November-2 Desember 2024.
Salah satu pembina IJSO, Budhy Kurniawan dari Universitas Indonesia mengatakan, capaian prestasi Indonesia di IJSO tahun ini lebih meningkat.
“Alhamdulillah pelaksanaan IJSO 2024 berjalan lancar. Meskipun anak-anak di sana harus beradaptasi dengan suhu udara rata-rata 2 derajat celcius. Tentunya capaian tahun ini lebih baik dibandingkan IJSO sebelumnya yang hanya satu medali perak. Perjuangan anak-anak sangat luar biasa dan membanggakan,” jelas Budhy.
Peraih medali Perak IJSO, Kayser Hwang mengaku bangga atas capaian prestasinya.
“Saya sangat bangga dan bersyukur mendapat medali perak. Tentunya saat di Romania suhu sangat dingin sehingga membuat saya dan beberapa teman lainnya tidak fit, tetapi kami tetap fokus menjalani kompetisi hingga meraih medali,” ungkapnya.
Ke depannya, kata Kayser, dirinya ingin mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMA bidang Fisika agar bisa berprestasi kembali di ajang internasional.
Sementara itu, peraih medali perunggu Nadira Mayumi Assyakirah berbagi pengalamannya saat mengikuti IJSO.
“Yang menjadi tantangan IJSO, adalah kemampuan saya dalam menghadapi beberapa soal karena secara pribadi saya adalah tipe penghapal. Alhamdulilah di IJSO ini berjalan lancar sehingga saya bisa dapat medali perunggu,” kata Nadira.
IJSO merupakan ajang tahunan bergengsi yang mewadahi kompetisi para pelajar SMP dalam bidang fisika, kimia, dan biologi.
Kompetisi ini terdiri atas tes tertulis, teoritis, dan praktik mengenai pengetahuan fisika, kimia, dan biologi. Tes tertulis terdiri atas multiple choice question (MCQ) dengan bobot nilai 30%.
Peserta harus mengerjakan tes MCQ dari 30 soal pilihan berganda dengan 10 soal biologi, 10 soal fisika, dan 10 soal kimia.
Kemudian, untuk tes teori merupakan tes berisikan soal cerita dan soal-soal esai yang membutuhkan pengerjaan singkat dan berkaitan dengan teori biologi, fisika, dan kimia.
Tes teori ini memiliki bobot 30% nilai. Terakhir, peserta juga harus melakukan tes eksperimen secara berkelompok.
Eksperimen dalam hal ini berupa 3 jenis praktikum untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi dengan waktu 3-4 jam.