Saling Mengasihi, Pria Nasrani Ini 14 Tahun Bangunkan Umat Muslim untuk Sahur Selama Ramadan

28 Maret 2025

Michael Ayoub. (Sumber foto: Alarabiya.net)

Seorang pria Nasrani bernama Michael Ayoub, selama 14 tahun rutin membangunkan warga Muslim untuk melaksanakan santap sahur setiap harinya. Bagaimana kisahnya?

Menyitat dari AFP, selama 14 tahun terakhir Ayoub telah menjadi mesaharati untuk membangunkan warga beragama Muslim agar tidak terlambat melaksanakan sahur.

Mesaharati adalah istilah yang merujuk pada tradisi membangunkan orang-orang untuk makan sahur selama bulan Ramadan.

Tradisi ini telah ada selama berabad-abad, terutama di negara-negara Timur Tengah seperti Mesir, Suriah, Irak, dan wilayah Palestina.

Mirip seperti di Indonesia, mesaharati akan berkeliling desa sambil menabuh beduk untuk membangunkan orang-orang.

Di desa-desa kecil, mereka akan berhenti di depan setiap rumah dan memanggil nama penghuninya untuk membangunkan mereka untuk sahur. Mereka juga terkadang melantunkan lagu-lagu tradisional untuk membangunkan orang.

Mesaharati tidak menerima bayaran untuk membangunkan sahur, tetapi masyarakat biasanya akan memberikan imbalan atas jasa mereka di akhir bulan Ramadan.

(Michael Ayoub membangunkan sahur. Sumber foto: Ahmad Gharabli/AFP)

 

Menjadi Mesaharati Selama 14 Tahun

Ayoub sendiri, mengaku telah menjadi mesaharati secara sukarela selama 14 tahun. Ia mengenang, saat dirinya masih kecil ada banyak orang yang melakukan mesaharati, sehingga suasana Ramadan terasa sangat damai.

Namun, kini tidak banyak orang yang melakukan mesaharati, sehingga Ayoub pun mengambil peran tersebut untuk melestarikan warisan kakeknya, serta memastikan momen Ramadan masih tetap berkesan.

Ia mengatakan bahwa kakeknya, seorang penganut Katolik yang taat, mendengarkan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran setiap hari Jumat saat salat Jumat.

Sebagian karena alasan itu, Ayoub mengatakan bahwa ia tumbuh dengan gagasan hidup berdampingan, saling menghormati, dan memiliki pengetahuan tentang agama lain.

Menggunakan pakaian tradisional Levantine dan membawa beduk, setiap harinya Ayoub akan bangun pada pukul 01.00 dini hari untuk bersiap, lalu mulai membangunkan orang-orang sejak pukul 02.00 sampai pukul 04.00 pagi.

Meskipun berbeda agama, tetapi Ayoub tidak melihat tindakannya sebagai hal yang perlu dipermasalahkan.

Kami adalah keluarga yang sama. Hanya ada satu Tuhan dan tidak ada perbedaan antara orang Kristen dan Muslim,” ujar Ayoub, dikutip Jumat (28/3).

(Michael Ayoub membangunkan sahur. Sumber foto: Ahmad Gharabli/AFP)

 

Suaranya menggema saat ia bernyanyi, menembus kesunyian jalanan yang dihiasi lampu-lampu warna-warni khas Ramadan.

Kalian yang sedang tidur, hanya ada satu Tuhan yang kekal,” lantunnya.

Rumah-rumah mulai menyala satu per satu. Beberapa orang menjulurkan kepalanya keluar dari jendela untuk menyapa dan mengatakan bahwa mereka telah mendengar suara yang membangunkan mereka untuk sahur.

Saat orang-orang terbangun, tak jarang mereka mengundang Ayoub untuk bergabung menikmati santap sahur di rumah mereka.

Sebagian besar warga Arab di kota ini adalah Muslim, tetapi sebagian kecil, seperti Ayoub, adalah penganut Kristen.

Dengan menjalankan tradisi mesaharati, Ayoub mengatakan bahwa ia hanya menjalankan tugasnya dengan membantu saudara-saudara Muslim yang menahan lapar dan haus selama bulan puasa.

Ke depannya, Ayoub akan mempersiapkan penerusnya untuk memastikan tradisi ini tidak berakhir.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: