Salut, Osha Jadi Penyandang Autisme Pertama yang Raih Rekor MURI Pelari Maraton Jauh

 

12 Juni 2024
Natrio Catra Yososha menerima rekor MURI. (Foto: Instagram.com/natriocatrayososha)

Natrio Catra Yososha (34) menjadi penyandang autism spectrum disorder (ASD) atau autisme pertama yang meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Osha meraih rekor MURI sebagai “Penyandang Autis Pertama yang Menyelesaikan Lari Maraton”. Penghargaan tersebut diberikan oleh MURI, pada Rabu (29/5).

Penghargaan ini, diberikan atas prestasi Osha yang menyelesaikan lari full maraton sejauh 42 kilometer (km).

Osha mengikuti perlombaan lari bertajuk BTN Jakarta Run 2023 untuk memperingati HUT ke-496 DKI Jakarta, pada 12 November 2023 lalu.

Di dalam ajang tersebut, Osha menjadi penyandang autisme pertama yang berhasil menyelesaikan maraton sejauh 42 km dengan catatan waktu 06:47:37, atau bertepatan dengan cut off time yang ditetapkan panitia.

Siapa sangka, di balik semangat dan ambisinya menuntaskan maraton 42 km, ternyata Osha juga punya tujuan mulia bagi para penyandang disabilitas lainnya.

“Ini bukan sekedar tentang rekor, tetapi bagaimana Autism khususnya perlu diperjuangkan karena kita sama sama-sama ciptaan Tuhan. Hanya kondisi neurologis seumur hidup saja yang berbeda (bukan penyakit),” ujar Osha disitat dari akun media sosial Instagram @natriocatrayososha, Rabu (12/6).

(Osha ikut maraton 42 km)

 

Ikut Ultra Maraton 60 Km

Terbaru, Osha juga diketahui berhasil menuntaskan ultra maraton kategori 60 km. Pada gelaran Binloop Ultra 120 2024 yang digelar pada 4 Mei 2024, Osha berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 10 jam 14 menit.

Meski lebih 15 menit dari cut off time, tetapi Osha mampu menyelesaikan maraton 5 loop (1 loop = 12 km) hingga tuntas dan mendapatkan medali finisher.

Kegigihan Osha dalam berjuang menyelesaikan sampai garis finis, mengundang decak kagum bagi banyak orang. Medan yang cukup sulit ditambah jarak tempuh yang jauh menjadi tantangan yang cukup berat bagi sebagian banyak orang.

“Stigma-stigma negatif terhadap Autism yang membuat saya ingin berjuang, membantu, berkontribusi pada dunia Autism. Khususnya meningkatkan kesadaran dan penerimaan Autism supaya bisa lebih diterima masyarakat, tidak dirundung dan direndahkan. Terima kasih kepada Tuhan, juga untuk segala support, serta apresiasi dari semua. Berkat kalian semua, saya bisa berkembang, ber-progress seperti yang sekarang,” tutup Osha.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: