Sempat Ditentang Masyarakat, Polisi Ini Ubah Hidup Puluhan ODGJ di Subang
7 Januari 2025
Anggota Polri dari Polsek Sagalaherang Polres Subang, Bripka Erick Syafrudinsyam merangkul dan merehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Cintamekar, Subang, Jawa Barat.
Menyitat dari situs web Tribrata News Polda Jabar, Bripka Erick mengatakan para ODGJ itu membutuhkan cinta dan kasih dari sesama manusia.
Bukan hanya memberikan pengobatan medis, Bripka Erick juga mengajari mereka mengaji dan bercocok tanam.
“Merasa iba dari hati nurani saya untuk membantu para ODGJ,” ujar Bripka Erick dikutip dalam keterangannya, Selasa (7/1).
Motivasi awalnya muncul dari keprihatinan mendalam melihat kondisi para ODGJ yang sering terabaikan dan terisolasi dari masyarakat.
Bripka Erick menyadari bahwa para ODGJ membutuhkan lebih dari sekadar perawatan medis, mereka membutuhkan rasa diterima, kasih sayang, dan kesempatan untuk berkembang.
Program rehabilitasi yang digagas Bripka Erick dimulai dengan pendekatan personal kepada masing-masing ODGJ. Ia tak langsung memaksakan kehendaknya, melainkan membangun kepercayaan dan komunikasi yang hangat.
(Bripka Erick mengajarkan cara bertani kepada ODGJ)
Ditentang oleh Masyarakat
Awalnya, Bripka Erick mendapat protes dari sebagian warga yang awalnya ragu terhadap program tersebut.
Kadus IV Karapyak, Desa Citanmekar, Ita, menjelaskan warga sempat menolak program ini.
“Dulu, tuh, katanya untuk penempatan tahfiz Quran. Eh, malah-malah yang datang ODGJ, malah sampai ada yang pakai dirantai segala, jadi warga sempat protes. Kini warga justru antusias membantu kami,” kata Ita.
Namun, dengan kesabaran dan ketekunannya dalam menjelaskan manfaat program ini, Bripka Erick berhasil merubah persepsi negatif masyarakat sekitar.
Kini, warga Desa Citanmekar aktif berpartisipasi, bahkan membantu Bripka Erick dalam kegiatan mengaji dan bercocok tanam bersama para ODGJ.
“Awalnya saya merasa canggung, takut, tetapi dengan pendekatan dan memberikan pemahaman, kini warga antusias membantu kami. Kembali saya menerapkan bahwa kita harus saling tolong-menolong, dan kebetulan saya diberikan kesempatan oleh Allah swt. untuk membantu mereka,” ungkapnya.
(Bripka Erick mengajarkan mengaji kepada ODGJ)
Bripka Erick mengungkapkan, para ODGJ yang belajar mengaji dan bercocok tanam bisa memberikan manfaat kepada warga sekitar.
“Saya mengajari mereka mengaji karena saya yakin kalaupun mereka lupa siapa dirinya, mereka tidak akan lupa siapa Tuhannya. Dengan bercocok tanam, saya membuktikan mereka juga bermanfaat untuk masyarakat. Dari kacamata saya sebagai seorang Bhayangkara yang mereka butuhkan tidak hanya obat-obatan, tapi yang utama adalah cinta dan kasih sayang,” jelas Bripka Erick.
Metode yang diterapkan Bripka Erick terbilang unik dan efektif. Ia mengajarkan mengaji sebagai upaya mendekatkan para ODGJ kepada Tuhan, menanamkan nilai-nilai spiritual, dan menenangkan jiwa mereka.
Sementara itu, kegiatan bercocok tanam tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memberikan rasa percaya diri dan kebanggaan karena dapat berkontribusi secara nyata bagi masyarakat. Hasil panen dari kebun yang mereka rawat bersama, bahkan dapat dijual untuk menambah penghasilan mereka.